Channel9.id – Jakarta. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah memerintahkan operasi penyelamatan dan pencarian secara menyeluruh, Senin (17/7/2023). Perintah ini keluar setelah tewasnya 39 orang pasca-hujan lebat melanda Korea Selatan dan menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Jumlah korban jiwa bertambah pada hari Senin setelah tim penyelamat menemukan 13 mayat di underpass yang terendam banjir di kota Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara.
Yoon, sekembalinya ia ke Seoul dari Ukraina, langsung mengadakan pertemuan intra-agensi untuk merespon bencana alam yang tengah terjadi di negaranya. Ia juga menyerukan kepada otoritas setempat untuk memberikan yang terbaik dalam menyelamatkan para korban.
“Sulit untuk menahan rasa sedih ini. Saya berdoa untuk diberikan yang terbaik kepada seluruh korban meninggal pada bencana ini dan saya ucapkan rasa bela sungkawa saya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar sang presiden.
“Kita perlu menanggapi situasi ini dengan serius dan menggerakkan seluruh sumber daya yang kita punya,” lanjutnya.
Yoon juga berjanji akan adanya bantuan kepada para korban, termasuk memetakan area-area terdampak sebagai zona khusus bencana alam.
Baca juga: Hujan Lebat Guyur Dua Provinsi Utara Cina, Rarusan Rumah dan Pertanian Hancur
Korea Selatan, yang mana sedang dilanda hujan lebat pada musim panasnya, dihantam habis-habisan oleh hujan lebat sejak tanggal 9 Juli. Hujan lebat ini telah menyebabkan banjir dan tanah longsor dimana-mana, terutama daerah pusat dan selatan Korea Selatan.
Seo Jeong-il, kepala pemadam kebakaran Korea Selatan, melaporkan bahwa mereka telah menyelamatkan sembilan orang dari terowongan. Ia mengatakan bahwa pihaknya masih belum mengetahui ada berapa banyak korban yang terjebak di dalam mobilnya pada terowongan tersebut.
Petugas pemadam kebakaran mengestimasi bahwa terowongan itu tenggelam hanya dalam kurun waktu dua sampai tiga menit. Sekitar 900 petugas penyelamat, termasuk para penyelam dikerahkan ke lokasi untuk menyelamatkan para korban. Proses penyelamatan itu juga termasuk para pekerja yang membangun perimeter dan memompa keluar air dari terowongan.
(RAG)