Channel9.id-Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mengadakan kegiatan pertukaran mahasiswa dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). UNJ telah terlibat dalam program pertukaran ini sejak pertama kali di tahun 2021. Acara pelepasan mahasiswa peserta PMM III dilaksanakan di Aula Latief, Gedung Dewi Sartika UNJ pada Kamis (27/07/2023).
Dr. Neneng Silfi Ambarwati selaku koordinator PMM UNJ menyebut bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk belajar di perguruan tinggi di luar pulau Jawa. Hal tersebut berkaitan erat dengan upaya pemerintah untuk memperkuat kesadaran keberagaman.
Neneng menyampaikan bahwa tahun ini 56 orang mahasiswa akan mengikuti PMM III. “UNJ sejak pertama kali mengirimkan 73 mahasiswa pada tahun 2022 dan 53 pada tahun 2021. UNJ tidak hanya mengirim mahasiswa, tetapi juga menjadi salah satu kampus yang diminati dalam program ini sejak awal. Dr. Neneng menyebut bahwa pada tahun ini UNJ menerima 139 mahasiswa dari seluruh Indonesia. ‘Kita menyiapkan enam dosen modul nusantara, dua cadangan, dan kakak mentor yang pernah mengikuti PMM tahun lalu,’+” ungkapnya.
Sama seperti program MBKM lainnya, mahasiswa peserta PMM harus mendaftar secara mandiri dan berkoordinasi dengan prodi. Program MBKM yang didorong pemerintah memperbolehkan mahasiswa untuk mengambil 20 SKS di luar kampus. Neneng menyebut, proses konversi mata kuliah merupakan salah satu tantangan bagi mahasiswa dan dosen.
UNJ aktif menjalankan berbagai kegiatan MBKM. Selain PMM ini, mahasiswa UNJ mempunyai kesempatan untuk mengikuti berbagai program seperti Wirausaha Merdeka, Studi Independen, Magang, Pertukaran pelajar mancanegara, dan lainnya.
Sementara itu, Prof. Suyono selaku Wakil Rektor Bidang Akademik yang turut melepas mahasiswa peserta PMM III secara simbolik, menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan program pertukaran pelajar tahun ketiga ini.
Peserta program ini memiliki kesempatan untuk mengakses ruang akademik yang berbeda, lingkungan berbeda, dan kebudayaan yang berbeda. Suyono menekankan pentingnya kesempatan ini untuk dapat belajar dari perguruan tinggi tujuan.
“Nusantara sangat beragam, anda bisa belajar dan ambil manfaat dari beragam budaya yang nanti ditemui, terjauh di Aceh dan Maluku Utara,” ucapnya.
Baca juga: UNJ Sambut Kerja Sama Pendidikan dari Heze Vocational College
Di samping itu, lanjutnya, hal yang tidak kalah penting dalam program pertukaran pelajar adalah jaringan pertemanan atau networking. Selain itu, Suyono juga menyampaikan bahwa mahasiswa peserta memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan bentang alam. “Berperilakulah dengan baik, hargai adat setempat, supaya tercipta suasana hidup berdampingan,” pungkasnya.