Channel9.id – Jakarta. Tewasnya seorang anggota polisi karena ditembak rekannya sendiri sedang ramai dibicarakan. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan kronologi tewasnya Bripda IDF di Rusun Polri Cikeas, Bogor tersebut.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan kejadian itu bermula saat Bripda IMS mengajak Bripda A berkunjung ke Rusun Polri Cikeas, Bogor, pada Sabtu (22/7/2023) sekitar pukul 22.35 WIB.
Aswin mengatakan, Bripda IMS kemudian berkumpul di salah satu kamar di Rusun Polri bersama Bripda IDF, Bripda A, dan Bripda Y. Di sana, IMS meminum alkohol.
“Dari fakta-fakta yang telah diperoleh penyidik, IMS memang mengkonsumsi alkohol sebelum atau pada saat terjadinya peristiwa itu. Ini didasarkan hasil penyidikan,” kata Aswin kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Kemudian, pada pukul 01.42 WIB, Aswin menyebut Bripda IMS mengeluarkan senjata api milik Bripka IG yang saat itu tidak ada di lokasi kejadian. Senjata Bripka IG itu berada dari dalam tas.
IMS mengeluarkan senjata itu dengan maksud untuk diperlihatkan kepada Bripda IDF. Namun, senjata itu malah meletuskan peluru dan mengenai Bripda IDF.
“Tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian leher Bripda IDF,” tuturnya.
Setelah insiden tersebut, Bripda IDF langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Setibanya di rumah sakit, Bripda IDF sudah dinyatakan meninggal dunia.
“Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati oleh saksi dan penghuni flat Cikeas yang lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aswin mengatakan saat ini pihaknya masih terus bekerja secara intensif guna mengungkap insiden yang menyebabkan tewasnya Bripda IDF.
Aswin mengatakan pihaknya juga tengah melakukan pendalaman terhadap sejumlah saksi dan barang bukti yang ada. Hal itu guna menemukan titik terang dugaan pidana dan pelanggaran etik yang dilakukan kedua pelaku
“Penyidik sedang bekerja intensif terkait detail peristiwa ini sesuai fakta dari saksi-saksi pengolahan TKP secara scientific dan keterangan-keterangan lain yang terkait,” pungkasnya.
Atas kejadian tersebut, Bripda IMS dan Bripka IG sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan jenazah anggota Polri viral di media sosial. Dalam narasinya disebutkan bahwa anggota tersebut tewas karena diduga ditembak oleh anggota Polri lainnya.
Dari video yang diunggah akun Instagram @kamidayakkalbar menyebut anggota Polri itu bernama Bripda IDF.
Dalam video tersebut, sejumlah orang merekam jenazah Bripda IDF yang diduga ada luka bekas tembakan di belakang telinga.
Dalam narasi video itu disebut terduga pelaku yang menembak merupakan senior Bripda IDF yang bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta.
Tudingan itu muncul saat keluarga dan kerabat datang ke rumah duka di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat pada Selasa (25/7/2023) kemarin.
Adapun masih dalam keterangan di video viral tersebut, kejadian itu didasari karena adanya pertengkaran antara Bripda Ignatius dengan terduga pelaku yang kini masih ditangani oleh Densus 88 Antiteror sebagai kesatuannya.
Baca juga: Dor! Polisi Tembak Polisi hingga Tewas Terjadi Lagi, Diduga Ada Kelalaian
HT