Politik

Waketum PAN Sebut Ucapan Rocky Gerung Tidak Intelek dan Tak Beradab

Channel9.id – Jakarta. Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menyebut ucapan Rocky Gerung ‘Presiden Jokowi sebagai sosok ‘b*jing*n yang t*l*l dan b*jing*n yang pengecut’, mendelegasi kualitas dirinya tidak beradab dan tak intelek.

Waketum PAN itu mengatakan bahwa pemerintah memang benar membutuhkan adanya oposisi demi berlangsungnya check and balances.

“PAN meyakini bahwa proses check and balances di wilayah politik kekuasaan akan dapat meningkatkan kualitas demokrasi. Tubuh demokrasi membutuhkan kritik agar hidupnya menjadi sehat dan kuat. Hal itu berarti bahwa setiap kekuasaan di lembaga negara tidak boleh steril dari kritik atau tidak boleh anti kritik,” kata Viva melalui keterangannya, Kamis (3/8/2023).

Namun, Viva menyebut banyak pihak menjadi geram ketika kritikan Rocky justru menjadi hujatan, bahkan hinaan. Terlebih lagi, kata dia, Jokowi sebagai Kepala Negara yang dihina tidak bergeming sedikitpun.

“Banyak yang jengkel dan geram kepada presiden Jokowi mengapa sampai hari ini sama sekali belum pernah melaporkan para pengkritiknya kepada aparat penegak hukum. Mereka geram karena para kritikus itu sudah masuk kategori sebagai perkataan hujatan, makian, kebencian, dan di luar keadaban sebagai manusia yang memiliki hati dan nurani,” jelasnya.

Viva menyayangkan ketika akhirnya kritik yang timbul dari seorang Rocky Gerung justru terkesan tanpa adab. Dia juga menegaskan kritik itu justru menunjukkan kualitas buruk Rocky Gerung.

“Kritik sarkastik yang terakhirnya kepada Presiden Jokowi sebagai sosok ‘b*jing*n yang t*l*l dan b*jing*n yang pengecut’ justru telah mendelegitimasi kualitas dirinya menjadi figur yang tidak beradab, tidak intelek, dan tidak berbudaya,” tegasnya.

Bahkan menurut Viva, Rocky Gerung telah kehilangan eksistensinya dan martabat dirinya sendiri.

“Rocky Gerung telah menghilangkan eksistensi dan martabat dirinya sendiri. Rocky Gerung tidak mendalami budaya Jawa yang menyatakan bahwa ‘ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana’, artinya harga diri sesorang ditentukan oleh ucapan, kehormatan seseorang ditampilkan melalui penampilan/busana,” katanya menambahkan.

Terkait ucapan Rocky tersebut, Waketum PAN menyerahkan segala persoalan ini ke ranah hukum. Dia juga berharap Rocky Gerung tetap aktif mengkritik, tapi dengan narasi dan diksi yang baik.

“Ayolah Bang Rocky Gerung, kritiklah kekuasaan sekeras batu dan setajam silet. Tapi ya jagalah narasi dan diksimu agar tidak mendegradasi kualitas dirimu,” pungkasnya.

Terkait pernyataan ‘bajingan’ yang terlontak dari Rocky Gerung, telah menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan baik dari Relawan Jokowi, partai politik, bahkan dari kalangan mahasiswa. Lebih jauh lagi, Rocky Gerung telah dilaporkan ke polisi oleh beberapa pihak lantaran diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pernyataan bajingan.

Sebaliknya Rocky merasa tak ada yang keliru dari ucapannya terhadap Presiden Jokowi. Dia menjelaskan alasannya menyampaikan kritik dengan kata bajingan. Dia mengungkap kata bajingan ini justru memiliki arti keakraban.

“Jadi kata bajingan itu kalau dimasukkan di dalam etnolinguistik, itu istilah yang bagus sebetulnya, istilah yang memperlihatkan ada keakraban. Makanya saya ucapkan saja, ‘memang bajingan itu Presiden Jokowi’. Kan itu di dalam dalil itu suasananya berdebat politik, bukan saya menghina dia sebagai kepala keluarga, sering saya ucapin kok di publik,” kata Rocky di video akun YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Relawan Jokowi Laporkan Rocky Gerung dan Refly Harun ke Polisi Terkait Ujaran Kebencian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

47  +    =  50