Nasional

Guru Besar Teknologi Pendidikan UNJ Menilai Implementasi MBKM Masih Harus Dibenahi

Channel9.id – Jakarta. Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sudah diterapkan Nadiem Makarim sejar awal tahun 2020. Dalam konteks keguruan, Merdeka Belajar membuat guru dapat berinovasi lebih luas dalam pembelajarannya. Bahkan, guru diberikan kebebasan yang luas dalam menginovasikan kurikulum pembelajarannya sendiri.

Meski begitu, Ketua Prodi (Kaprodi) S3 Teknologi Pendidikan, Robinson Situmorang mengkritik kebijakan Merdeka Belajar ala Nadiem. Baginya tenaga pendidik masih belum cukup terlatih untuk berinovasi dalam desain pembelajaran.

“Mereka tidak pernah dilatih, mereka hanya tahu mengikuti kurikulum yang ada saja,” ungkap Robinson pada acara Edu Action Fest 2023 yang diselenggarakan di Gedung Ki Hadjar Dewantara UNJ, Jumat (24/11/2023).

Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM), dalam sistem kerjanya dinilai Robinson belum maksimal. Guru seolah-olah hanya untuk menjalankan kurikulum yang sudah dibuat pemerintah. Seharusnya, bagi Robinson, pemerintah hanya membuat tujuannya saja, nantinya tenaga pendidik sendiri yang mengembangkan kurikulum pembelajaran.

“Tapi bagaimana mengembangkan strategi pengajaran, hal tersebut tidak pernah diberikan kepada guru-guru kita,” ungkap Robinson

Selanjutnya, Guru Besar Teknologi Pendidikan itu juga mengkritik soal tenaga pengajar yang tidak pernah mendapatkan pelatihan untuk membuat suatu kurikulum. Baginya, harus ada masifikasi pelatihan untuk guru.

Ia menambahkan, mengapa harus guru yang membuat sebuah kurikulum, karena tenaga pengajar yang berinteraksi langsung dengan para murid, guru yang tahu kondisi riil di lapangan.

“Bicara Kurikulum Merdeka, seharusnya guru bisa mengembangkan strategi sebebas-bebasnya,” sambungnya.

Robinson juga menyampaikan, selain kurikulum merdeka, kemajuan teknologi dan industri 4.0 juga menjadi fenomena yang harus disikapi oleh tenaga pendidik. Ia menjelaskan, kemajuan teknologi dan industri tidak bisa hanya sekedar diketahui saja, namun guru juga harus bisa menggunakan hal itu sebagai alat untuk mencapai pembelajaran yang efisien.

“Bagaimana kemajuan tersebut bisa direduksi untuk pembelajaran yang efisien, tapi tidak akan menggantikan guru sebagai manusia,” ujar Robinson.

Robinson juga mengungkapkan harapannya terkait kurikulum kedepannya. Ia mengharapkan, desain pembelajaran dapat menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa pendidikan. Dengan begitu, tenaga pengajar dapat berinovasi soal kurikulum.

“Harapannya akan ada matkul wajib terkait desain pembelajaran,” tandas Robinson.

Baca juga: Prof. Komarudin: Guru Perlu Meningkatkan Kualitas Diri

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  29  =  31