Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni, mengomentari soal temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat bertemu dengan kepala adat se-Maluku. Raja Juli menyebut Bawaslu tidak seimbang dalam mengusut dugaan pelanggaran Pemilu 2024.
“Ya pada prinsipnya monggo Bawaslu untuk menyelidiki kasus itu ya, tapi agak terasa memang Bawaslu ini ya tajam ke Mas Gibran tumpul ke yang lain ya,” kata Raja Juli ketika ditemui di salah satu mal di Sleman, DIY, Minggu (14/1/2024).
Sekjen PSI itu pun menyinggung kegiatan bagi-bagi susu yang dilakukan Gibran saat car free day (CFD) Jakarta pada Desember 2023 lalu hingga Bawaslu Jakarta Pusat memutuskan bahwa terjadi pelanggaran aturan dalam kegiatan tersebut.
“Kemarin kasus susu, kasus ini, ya monggo saja lah. Saya khawatir kita malah sering disuruh bilang intervensi, mungkin ada partai tertentu yang disuruh mengintervensi Bawaslu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bawaslu Maluku menyatakan sedang mengusut dugaan pelanggaran Gibran Rakabuming Raka yang bertemu dengan para raja/kepala desa saat kampanye di Maluku di hotel Swiss-Bel Ambon pada Senin (8/1/2024).
“Dugaan awal itu kami nyatakan bahwa ini adalah pelanggaran,” kata anggota Bawaslu Provinsi Maluku Samsun Ninilouw di Ambon, Maluku, Kamis (11/1/2024). Bawaslu mencatat ada sekitar 30 kepala desa dari estimasi 100 orang yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Kehadiran para kepala desa tersebut, menurut Bawaslu, melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Namun, Bawaslu masih mengkaji apakah ada sanksi pidana yang terpenuhi atau hanya persoalan administrasi yang perlu ditegakkan.
Menanggapi hal itu, Gibran mengaku siap jika dipanggil untuk memberikan klarifikasi dalam kasus tersebut. Dia juga siap bila dirinya dijatuhkan sanksi.
“Silakan jika ada pelanggaran ada dugaan-dugaan yang tidak benar, kami siap disanksi dipanggil seperti kapan hari silakan,” kata Gibran di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat (12/1/2024) malam.
Sementara, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid menegaskan bahwa silaturahmi oleh Gibran Rakabuming Raka dengan kepala desa se-Maluku dilakukan dalam rangka silaturahmi. Ia pun mengimbau semua pihak agar menghargai konteks adat istiadat tersebut.
“Ada petuah Jawa yang menyatakan ‘deso mowo coro, negoro mowo toto’. Artinya setiap wilayah memiliki cara dan adat istiadat-nya masing-masing. Ini harus dihargai,” jelas Nusron Wahid dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/1/2024).
“Yang namanya raja itu pemimpin adat. Dalam konteks silaturahmi di Maluku, para raja itu hadir sebagai pemimpin adat. Tolong jangan dicampurkan dengan hal lain,” lanjutnya.
HT