Channel9.id – Jakarta. Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait penegakan hukum, sengketa Pilpres yang berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK), hingga isu terkini seusai pemilu.
Dalam survei ini, terlihat bahwa tingkat kepuasan publik atau approval rating terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 77,2 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi menyebut angka 77,2 persen itu terbilang besar, mengingat Jokowi belakangan ini diterpa sejumlah isu negatif.
“77,2% ini bukan angka yang kecil ya. Di tengah banyak isu mulai dari isu ekonomi termasuk isu politik karena berpisah jalannya PDIP dengan Pak Jokowi, approval Pak Jokowi masih 77% lumayan besar. Meskipun belum sepulih seperti sebelum pilpres namun setidaknya tidak turun lagi,” ujar Burhanudin dalam tayangan konferensi pers virtual, Minggu (21/4/2024).
Menurut Burhanudin, approval rating Jokowi dalam beberapa kali survei tatap muka yang dilakukan pihaknya, berada di angka lebih dari 80 persen. Namun dalam survei melalui telepon, tingkat approval Jokowi tak pernah lebih dari angka tersebut.
“Tetapi dalam survei telepon kita nggak pernah menemukan approval rating presiden sampai 80 persen, paling tinggi 78 persen itu pas sehari sebelum pemilu, itu paling tinggi,” tuturnya.
“Tetapi kalau kita lihat approval rating presiden by phone, data tren survei itu di survei terakhir kami, awal April, itu sekitar 77,2 persen,” sambungnya.
Burhanuddin mengatakan, temuan Indikator Politik hanya berbeda tipis dengan hasil jejak pendapat yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) beberapa waktu lalu. Ia menyebut ada sedikit penurunan hasil kinerja Jokowi jika dibandingkan dengan temuan sebelum Pilpres berlangsung.
“Sebelum Pilpres dari 78% ke 76% di pertengahan Februari, tetapi di bulan awal April itu ada sedikit peningkatan, tetapi kita cenderung mengatakan stagnan,” kata Burhanudin.
Adapun survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 4 April sampai dengan 5 April 2024 dengan target populasi adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor telepon secara acak dan mendapatkan sebanyak 1201 responden.
Adapun margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
HT