Ekbis

200 Buruh di-PHK, Manajemen Bata Ungkap Alasan Tutup Pabrik di Purwakarta

Channel9.id – Jakarta. PT Sepatu Bata Tbk (Bata) mengungkapkan alasan penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, hingga menyebabkan lebih dari 200 buruhnya di-PHK. Mereka menyebut alasan penutupan pabrik tersebut untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang dan efisiensi operasional perusahaan.

Direktur dan Sekretaris Bata Hatta Tutuko mengatakan inisiatif tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.

“Bata merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta dan sebagai gantinya perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra kami di Indonesia,” kata Hatta dalam keterangannya, Kamis (9/5/2024), dikutip dari Antara.

“Banyak di antaranya yang sudah bekerja sama dengan kami sebelumnya,” sambungnya.

Namun, lanjut Hatta, Bata akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan memenuhi permintaan pelanggannya.

Hatta menambahkan, keputusan-keputusan perusahaan tentu tidak dibuat dengan mudah dan dilakukan setelah melakukan evaluasi mendalam dan persetujuan pihak-pihak terkait.

“Penyesuaian-penyesuaian ini juga merupakan bagian dari komitmen oerusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa-masa perubahan ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Bata akan terus beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan kualitas produk terbaiknya, terus berinovasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui saluran omnichannel (www.bata.co.id), dan mengintegrasikan pengalaman langsung dari toko fisik dengan kenyamanan berbelanja online.

Pengumuman tutupnya pabrik sepatu Bata di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta ini disampaikan manajemen Bata kepada Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024. Perseroan terpaksa menutup pabrik karena permintaan terhadap jenis produk yang diproduksi di Purwakarta terus menurun.

Pihak perusahaan mengungkapkan, kerugian telah terjadi selama empat tahun sejak pandemi. Adapun laporan keuangan Bata pada 30 Desember 2023 mencatat penjualan neto sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023 atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 643,45 miliar.

Pada 2021, manajemen sepatu Bata sempat mengumumkan penutupan 50 toko selama pandemi. Saat ini, perusahaan bertahan di segmen retail dan tidak hanya menjual merek Bata, tetapi merek lain seperti Marie Claire, Comfit, Power Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner.

Imbas penutupan pabrik itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  40  =  45