Channel9.id-Jakarta. Film Indonesia sekarang sudah menjadi sebuah industri yang sangat menjanjikan. Perkembangannya sudah sedemikian pesat dengan sambutan baik dari masyarakat. Terbukti, perolehan jumlah penonton film Indonesia semakin naik. Bahkan, film-film Indonesia semakin semakin berkibar di dunia perfilman internasional.
Untuk itu, Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) siap menggelar ajang industri perdananya yang bertajuk JAFF Market mulai 3-5 Desember 2024 di Jogja Expo Center (JEC), DI Yogyakarta.
“Sejak didirikan pada 2006, JAFF secara konsisten telah berkontribusi dalam memperkuat dan menggairahkan ekosistem film bagi industri perfilman Indonesia. Banyak sineas baru yang bermunculan dari festival ini,” kata Direktur Festival JAFF Ifa Isfansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Dalam penyelenggaraan JAFF yang ke-19, JAFF Market digelar di lokasi yang luasnya mencapai 10.000 meter persegi dan mampu menampung lebih dari 150 stan. Berbagai sektor industri perfilman Indonesia akan berpartisipasi dalam acara tersebut di antaranya perusahaan film, kreator konten, penyedia layanan, dan institusi terkait di industri perfilman.
Selain pameran, JAFF Market juga akan menampilkan berbagai program, antara lain JAFF Future Project, pasar konten, ajang bakat, pameran perusahaan, lab film, konferensi film dan acara berjejaring.
JAFF juga akan mengadakan Project Market, salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri. Salah satu misi dari program Project Market adalah mengeksplorasi dan mengembangkan potensi proyek-proyek film layar lebar berkualitas tinggi yang dilahirkan bakat-bakat baru perfilman Indonesia.
Program itu dikepalai oleh produser film Meiske Taurisia yang banyak terlibat dalam penyelenggaraan LOCK Full Circle Lab yang bekerja bersama beberapa produser film Yulia Evina Bhara, Muhammad Zaidy dan Vivian Idris.
Kehadiran JAFF Market ditujukan untuk mengisi kesenjangan yang diakibatkan oleh industri perfilman bangsa yang belum memiliki wadah sebagai akselerator perkembangan industrinya, meski telah menjadi salah satu pasar film terbesar di Asia Tenggara yang berhasil meraih pangsa pasar sebesar 61 persen pada tahun 2022.
Diharapkan JAFF Market mampu mengusung cita-cita menjadi pasar film dan konten terbesar di Indonesia serta menjadi etalase bagi industri perfilman Indonesia yang mampu menjembatani seluruh pihak yang terlibat di ekosistem perfilman Indonesia, katanya.
Adapun, Direktur Film, Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan program tersebut merupakan hasil pengembangan pihaknya yang telah menunjukkan komitmen dan dukungannya yang konsisten dalam mengembangkan industri perfilman Indonesia, terutama dalam memperkuat representasi industri perfilman Indonesia di dunia internasional.
“Ini merupakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung perkembangan industri perfilman Indonesia. Inisiatif JAFF mengadakan JAFF MARKET ini akan memudahkan akses ke industri perfilman Indonesia bagi masyarakat internasional,” tegasnya.
Baca juga: Ubud Jazz Village Festival 2024 Sajikan Musik dengan Alam Rimbun di Tepi Sungai
Kontributor: Akhmad Sekhu