Hot Topic

Nama Dirut PT Petrokimia Gresik Muncul Dalam Sidang Tipikor

Channel9.id – Jakarta. Nama Direktur Utama PT Petrokimia Gresik,  Rahmat Pribadi muncul dalam kasus  dugaan gratifikasi yang menyeret anggota Komisi VI DPR RI fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso, yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, rabu/31/2019.

Dalam persidangan tersebut terdakwa, Asty Winasti, General Manager PT Humpuss Transportasi Kimia mengungkapkan bahwa Perkara ini diawali dari PT HTK yang menyewakan kapalnya MT Griya Borneo kepada PT Kopindo Cipta (KCS) yang merupakan anak usaha PT Petrokimia Gresik untuk mengangkut amoniak dengan kontrak 5 tahun terhitung sejak 2013.

Namun di tengah jalan, manajemen  PT PIHC menghentikan kontrak HTK dengan KCS dan mengalihkan urusan sewa kapal ke PT PILOG. Pihaknya merasa keberatan dengan keputusan tersebut. Mereka melakukan somasi namun tidak ada tanggapan.

Pasca penghentian kontrak oleh PIHC, Asty mengaku dirinya sempat menggelar pertemuan dengan Rahmad Pribadi pada tahun lalu. Dalam pertemuan itu, Rahmad Pribadi menawarkan solusi untuk mengenalkan seseorang yang kenal baik dengan Direktur Utama PIHC.

“Sebelum kenal Bowo, saya bertemu dengan Pak Rahmad Pribadi bersama Steven Wang di Pacific Place. Pak Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Bowo Sidik bisa membantu sebagai orang yang kenal baik dengan Dirut Pupuk Indonesia,” ungkap Asty.

Dugaan keterlibatan Rahmad Pribadi dalam pusaran kasus ini juga pernah diutarakan oleh Bowo Sidik saat dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Asty di Pengadilan Tipikor akhir Juni 2019 lalu. Bowo menuturkan, ia terlibat pengurusan kontrak sewa kapal karena awalnya dihubungi Rahmad Pribadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum dan SDM Petrokimia Gresik. 

Bowo mengaku pertemuannya dengan Rahmat didampingi pemilik PT Tiga Macan, Steven Wang. Rahmad dan Steven memintanya untuk membantu PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) yang diputus kontraknya.

“Kata Pak Rahmad, kontrak HTK diputus sepihak. Secara hukum, HTK sudah dimenangkan (pengadilan) tapi Pupuk Indonesia tidak mau melaksanakan,” kata Bowo beberapa waktu lalu.

Kemudian, ketiganya mengatur janji kembali bertemu untuk berkenalan dengan Asty yang meminta Bowo membantu HTK agar sewa kapal Humpuss dilanjutkan.“Saat itu baru saya dikenalkan dengan Bu Asty,” demikian Bowo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  5  =