Lifestyle & Sport

Misellia Remake Album ‘Penyendiri’ versi Deluxe, Bukti Konsistensi & Pendewasaan

Channel9.id-Jakarta. Penyanyi muda berbakat Misellia merilis ulang album berjudul ‘Penyendiri’ (Deluxe). Selain merayakan dua tahun perjalanan albumnya, perilisan ini menjadi bukti konsistensi dan pendewasaan musikalitas wanita asal Surabaya tersebut.

Album Penyendiri (Deluxe) hadir dengan tambahan tiga lagu yang diadaptasi ke versi bahasa Korea, yakni “Akhir Tak Bahagia”, “Repetisi” dan “Sendiri.” Ketiganya disuguhkan dengan warna baru serta memperluas jangkauan kreativitas Misellia.

“Aku ingin membawa sesuatu yang baru dalam versi deluxe ini, tetap setia pada cerita di balik lagu, tapi dengan cara yang segar dan beda,” kata Misellia, Rabu (28/1/2025).

Lebih lanjut, Misellia menerangkan tentang lagunya tersebut. “Versi bahasa Korea ini upaya untuk berbagi emosi yang sama dengan audiens lebih luas,” terangnya.

Misellia menyebut Penyendiri karya yang sangat spesial. Selain menjadi langkah penting dalam karier, lagu-lagu di album ini sukses menembus angka 3,5 juta pendengar bulanan di Spotify.

“Rasa terima kasih kepada para pendengar menjadi dasar terciptanya versi deluxe dari Penyendiri ini,” beber Misellia.

Album ini pertama kali dirilis ketika Misellia berusia 18 tahun dan masih awam dengan percintaan. Alih-alih menulis tema cinta, Misellia menyoroti pengalaman hidupnya, termasuk kesepian, overthinking, dan proses memahami diri sendiri.

“Album ini sangat pribadi bagiku. Aku ingin pendengar merasa terhubung, seolah-olah mereka tak sendirian menghadapi apapun yang mereka rasakan,” papar Misellia.

Misellia berharap lagu-lagu di albumnya dapat menemani pendengar yang punya pengalaman sama. Di bawah naungan Label Merakit, album Penyendiri (Deluxe) sudah dapat didengarkan di berbagai digital streaming sejak 27 Januari 2025.

“Aku berharap album ini bisa menemani pendengar, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk memahami dan berempati terhadap sesama,” pungkasnya.

Baca juga: Iconic Tourist Rilis Album Debut tentang Keresahan Pribadi hingga Kritik Sosial

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  5  =