Nusron Wahid Tanggapi Tren #KaburAjaDulu: Tanda Kurang Cinta Tanah Air
Nasional

Nusron Wahid Tanggapi Tren #KaburAjaDulu: Tanda Kurang Cinta Tanah Air

Channel9.id – Jakarta. Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid menanggapi tren #KaburAjaDulu yang belakangan ramai di media sosial dan berisi ajakan untuk meninggalkan Indonesia akibat situasi politik hingga ekonomi di Tanah Air yang tak menentu.

Politikus Golkar ini menilai warganet yang mengikuti tren tersebut seolah menandakan kurangnya sikap patriotik.

“Kalau ada (tagar) Kabur Aja Dulu itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau memang ada masalah kita selesaikan bersama,” kata Nusron usai memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Nusron menjelaskan bahwa kabur bukan menjadi solusi bersama jika ada persoalan yang harus diselesaikan. Menurutnya, tren tersebut menandakan sikap permisif warga negara yang tidak mau menyelesaikan masalah bersama.

“Itu menandakan sikap permisif, tidak mau menyelesaikan masalah bangsa ini secara bersama-sama. Ini berarti dia, ini masalah cinta kita terhadap Tanah Air. Ada masalah ayo kita selesaikan sama-sama,” lanjutnya.

Nusron mengajak masyarakat membuka dialog dengan pemerintah jika ada permasalahan. Menurutnya, pemerintah selalu terbuka pada segala kritik.

“Emang pemerintah selama ini menutup mata, kemudian menutup telinga untuk kritikan masyarakat? Kan tidak. Kita ini pemerintah terbuka terhadap masukan, kalau emang bener ya bener. Kalau salah, ya salah,” ujarnya.

“Kalau kemudian hopeless gitu seakan-akan kabur aja dulu, itu menandakan, ya mohon maaf kurang cinta terhadap tanah air. Jadi, kalau ada masalah ayo kita selesaikan. Masyarakat, pemerintah, siap berdialog,” imbuhnya.

Senada, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons tren tersebut dan menilai bahwa merantau ke luar negeri adalah pilihan yang bijak.

Namun untuk bekerja di luar negeri, kata dia, harus memiliki kemampuan yang baik, serta taat prosedur agar tidak menjadi pekerja ilegal.

“Karena kalau enggak punya skill, nanti tidak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri. Yang kedua, harus taat prosedur, supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau, enggak boleh dilarang,” kata Hasan.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  8  =