Channel9.id – Jakarta. Mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat (62) tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Djamal tewas di rumahnya di kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Senin (7/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIT.
“KKB melakukan penembakan, hingga menewaskan Djamal Renhoat, mantan Kapolsek Mulia Puncak Jaya,” kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).
Korban dilaporkan terkena tembakan di bagian pipi kanan tembus leher. Jenazah Djamal langsung dievakuasi ke RSUD Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, untuk ditangani tim medis.
Saat ini, jenazah Djamal telah dievakuasi ke Timika, Papua Tengah. Jenazah mantan kapolsek itu dievakuasi menggunakan pesawat jenis Cessna 208B/PK-SNA milik Smart Cakrawala Aviation.
Aparat keamanan masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan. Kuswara memastikan situasi keamanan di wilayahnya relatif aman, tetapi polisi tetap bersiaga mengingat pertikaian antara dua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“Memang hingga saat ini anggota masih bersiaga guna mengantisipasi aksi saling serang antarkedua pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati terkait sengketa pilkada,” tutup Kuswara.
Di sisi lain, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas penembakan Djamal Renhoat.
Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan, alasan penembakan lantaran Djamal dicurigai sebagai intelijen yang dikirim untuk memata-matai aktifitas TPNPB.
“Penembakan tersebut kami lakukan, karena kami telah mengikuti korban selama beraktivitas di wilayah konflik bersenjata,” kata Sebby dalam keterangan resminya, Selasa (8/4/2025).
Sebby mengatakan, pihaknya akan terus melakukan serangan terhadap pihak-pihak yang mencurigakan di wilayah konflik, sehingga TPNPB OPM menghimbau kepada seluruh orang imigran Indonesia untuk segera keluar dari wilayah-wilayah konflik bersenjata di tanah Papua agar tidak menjadi korban selanjutnya.
“Peringatan penting terhadap warga sipil orang imigran Indonesia jika terus berkeliaran di wilayah konflik bersenjata kami akan cap sebagai agen intelijen Militer Pemerintah Indonesia,” katanya.
Baca juga: Teror Kembali Terjadi, Danramil 04 Aradide Diduga Dibunuh KKB di Paniai
HT