Channel9.id – Jakarta. Kamboja menyerukan gencatan senjata segera dengan Thailand setelah kedua negara tetangga tersebut saling serang selama dua hari terakhir.
Ajakan rujuk ini diungkapkan langsung oleh utusan Kamboja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat (25/7/2027) malam waktu Amerika Serikat.
“Kamboja meminta gencatan senjata segera tanpa syarat dan kami juga menyerukan penyelesaian sengketa ini secara damai,” kata Duta Besar Kamboja untuk PBB, Chhea Keo, usai pertemuan darurat dan tertutup Dewan Keamanan PBB yang turut dihadiri delegasi Thailand, dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025).
Dalam pernyataannya, Chhea Keo mempertanyakan bagaimana mungkin Thailand, negara dengan kekuatan militer besar di kawasan, menuduh Kamboja sebagai tetangganya yang lebih kecil melakukan serangan.
“(Dewan Keamanan) menyerukan agar kedua pihak menunjukkan pengendalian diri secara maksimal dan menempuh jalur diplomasi. Itulah yang juga kami serukan,” tambahnya seperti dikutip AFP.
Tak ada perwakilan negara lain yang memberikan pernyataan kepada media usai pertemuan darurat ini. Belum ada konfirmasi respons dari utusan Thailand di PBB soal permintaan Kamboja ini.
Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan Thailand. Sebanyak 15 orang dilaporkan tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan seorang tentara. Sementara itu 46 lainnya luka-luka, termasuk 15 tentara.
Pertempuran ini menjadi eskalasi paling berdarah antara kedua negara tetangga Indonesia ini selama 13 tahun terakhir.
Kamboja dan Thailand memang terlibat sengketa berkepanjangan soal wilayah perbatasan, yang sama-sama menjadi destinasi wisata populer bagi jutaan turis asing.
HT