Emas RI
Ekbis

RI Kaya Tambang Emas, Tapi Cadangannya Kalah dari Singapura

Channel9.id, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyoroti rendahnya cadangan emas Indonesia yang dinilai penting sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak ekonomi global. Menurutnya, emas merupakan instrumen strategis untuk memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

“Cadangan berbasis emas sangat krusial. Indonesia kaya akan tambang emas, namun belum dimanfaatkan optimal untuk mendukung sistem ekonomi,” ujar Misbakhun dalam acara di Kampus Paramadina, Jakarta, Selasa (4/8).

Ia menambahkan, cadangan emas Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan negara tetangga. Indonesia memiliki sekitar 220 ton emas, sedangkan Singapura—yang bahkan tidak memiliki tambang emas—menguasai sekitar 240 ton.

“Bank Indonesia hanya memegang 80 ton, Pegadaian sekitar 100 ton, dan BSI sekitar 40 ton. Sementara emas yang dimiliki masyarakat dalam bentuk perhiasan lebih dari seribu ton, tetapi tidak masuk dalam sistem formal,” jelasnya.

Misbakhun menekankan pentingnya membangun sistem cadangan ekonomi nasional yang kokoh dan tidak bergantung pada devisa. “Kami ingin emas menjadi pondasi ketahanan ekonomi nasional,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan pembentukan sistem bullion dengan regulasi ketat, termasuk larangan ekspor emas dan penguatan kustodian penyimpanan. Dengan mekanisme ini, perdagangan emas dilakukan melalui kontrak atau dokumen seperti praktik di London Bullion Market Association (LBMA) atau Chicago Mercantile Exchange (CME), tanpa memindahkan fisik emas ke luar negeri.

“Dengan cara ini, emas tetap berada di dalam negeri, tetapi dapat diperdagangkan secara internasional melalui kontrak derivatif yang lebih stabil dan minim spekulasi. Saya ingin Indonesia menjadi pusat bullion dunia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  51  =  55