Nasional

Kepala BGN soal Kematian Siswi SMK Cihampelas Diduga Keracunan MBG: Tak Ada Hubungannya

Channel9.id – Jakarta. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons kasus kematian siswi SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, karena diduga mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menyebut kematian siswi kelas 12 bernama Bunga Rahmawati itu tidak ada hubungannya dengan MBG.

“Sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungannya,” kata Dadan di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Meski begitu, Dadan mengatakan pihaknya belum melakukan investigasi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Bunga. Ia mengatakan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.

“Orang tuanya enggak boleh. Tidak mengizinkan untuk autopsi,” kata Dadan.

BGN pun menyerahkan kasus kematian ini kepada pemerintah setempat. Mengenai pengawasan menu MBG, Dadan mengatakan akan diatur dalam peraturan presiden yang sedang dibahas.

“Ada di peraturan presiden yang sedang akan ditangani,” ujar dia.

Sebelumnya, seorang siswi kelas 12 SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, bernama Bunga Rahmawati, meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025). Sebelum meninggal, Bunga disebut-sebut mengalami gejala keracunan.

Bunga merupakan salah satu penerima paket MBG pada Rabu (24/9/2025). MBG ini yang menyebabkan 1.333 siswa keracunan. Namun, Bunga tidak keracunan pada hari itu, bahkan masih bersekolah hingga Senin (29/9/2025).

Camat Cihampelas, Agus Rudianto menjelaskan kronologi awal Bunga sakit lalu meninggal dunia. Awalnya, Bunga mengalami gejala mual setelah pulang sekolah pada Senin (29/9/2025).

“Jadi ini kata keluarganya, Senin masih sekolah. Enggak ada tanda-tanda (sakit), baru pada malamnya dia ngeluh sakit kepala, gitu katanya,” kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).

Keluarga lalu memberikan obat masuk angin pada yang bersangkutan. Sebab gejala yang dialami Bunga dianggap sama seperti gejala masuk angin pada umumnya.

“Kemudian dikasih aja ini obat masuk angin, besoknya (Selasa) sudah baikan, sudah masuk sekolah. Baru pas pulang sekolah adiknya yang laki-laki ini lihat kakaknya (Bunga) di kamar, melotot sambil mulutnya berbusa gitu,” kata Agus.

Keluarga lalu membawa yang bersangkutan ke bidan terdekat. Bunga kemudian dirujuk ke RSUD Cililin untuk penanganan lebih lanjut. Namun nyawanya tak tertolong.

“Meninggalnya katanya di ambulans waktu mau dibawa ke (RSUD) Cililin. Informasinya sudah dimakamkan kemarin ya,” kata Agus.

Agus menyebut Bunga memang bersekolah di SMKN 1 Cihampelas. Tak heran kemudian banyak yang mengaitkan kematiannya dengan kasus keracunan massal MBG yang terjadi di sekolah tersebut pada Rabu (24/9/2025).

“Intinya begini, jadi itu pada saat kejadian keracunan itu bunga ini nggak ada, tanda-tanda, gejala-gejala (keracunan MBG) enggak ada. Jadi dia ini enggak dirawat seperti yang lain kan. Dia enggak ada sakit di hari itu,, aman gitu kan,” kata Agus.

“Saya cek ke posko KLB, dia enggak ada ke posko di posko Mekarmukti, enggak ada ke puskesmas (Cihampelas). Jadi kan dia itu aman lah. Kalau memang ingin dipastikan kan harusnya lewat visum ya, tapi keluarga menerima sebagai musibah,” imbuhnya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  2  =