Channel9.id – Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ditunjuk Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Saintek Kemdiktisaintek) untuk menyusun kajian model pembelajaran transformatif di perguruan tinggi.
Kajian ini akan difokuskan pada bidang kecerdasan buatan dan biologi, yang nantinya dijadikan dasar penyusunan pedoman pembelajaran transformatif di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan pada Kamis (2/10/2025), oleh Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin di Gedung D, Lantai 10, Kemdiktisaintek. Dalam acara tersebut, Komarudin didampingi tiga Wakil Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNJ.
Komarudin menyebut penunjukan ini sebagai bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab strategis bagi UNJ dalam menghadirkan terobosan pendidikan tinggi yang relevan dengan tuntutan zaman. Ia menegaskan komitmen UNJ untuk menjalankan peran tersebut secara optimal.
“UNJ berkomitmen penuh untuk mengembangkan model pembelajaran transformatif yang tidak hanya adaptif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga berorientasi pada pembentukan karakter, etika, integritas akademik, dan yang paling utama membangun kecerdasan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai tujuan nasional. Kami berharap kajian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi arah kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Komarudin, dikutip dari laman resmi UNJ, Sabtu (4/10/2025).
Dekan FIP UNJ Aip Badrujaman menilai pentingnya sinergi antara penelitian akademik dan kebutuhan praktis pendidikan dalam kajian ini. Ia menekankan kesiapan fakultasnya dalam mendukung program tersebut.
“Kajian ini akan melibatkan dosen, peneliti, dan praktisi pendidikan, sehingga hasilnya dapat aplikatif sekaligus berlandaskan pada kajian ilmiah yang kuat. FIP UNJ siap menjadi pusat pengembangan pembelajaran transformatif dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan,” jelas Aip Badrujaman.
Kerja sama ini diharapkan memperkuat peran UNJ dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Selain itu, langkah ini mendukung visi Kemdiktisaintek untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang unggul, berdaya saing, dan berorientasi global.
HT