Channel9.id – Sidoarjo. Tim SAR gabungan masih melanjutkan proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Senin (6/10/2025) sekitar pukul 03.35 WIB, Basarnas mencatat jumlah korban meninggal dunia yang telah dievakuasi bertambah menjadi 54 jenazah.
“Korban meninggal dunia (menjadi) 54 orang, termasuk lima body part (potongan tubuh) jadi jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi sebanyak 49,” Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, dilansir Antara, Senin (6/10/2025).
Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Avianto, mengatakan bahwa proses pencarian dilakukan secara hati-hati mengingat kondisi reruntuhan yang masih tidak stabil.
“Satu korban kembali berhasil dievakuasi dini hari tadi. Operasi masih terus kami lanjutkan dengan fokus di sektor utara yang dinilai aman untuk pembersihan puing,” ujar Nanang, Senin siang.
Ia menjelaskan, tim di lapangan bekerja dengan sistem sektor, membagi area menjadi empat titik utama: A1, A2, A3, dan A4. Seluruh sektor kini telah dievakuasi secara bertahap dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, hingga relawan.
“Untuk pembersihan puing-puing material bangunan, saat ini sudah mencapai 75 persen. Selain itu saya berharap juga proses pembersihan ini bisa segera selesai agar memudahkan proses pencarian korban,” tambahnya.
Jumlah korban yang dievakuasi hingga hari ke delapan pencarian yakni berjumlah 158 orang. Sebanyak 104 orang selamat dan 54 orang lainnya meninggal dunia.
Sebanyak 10 orang diperkirakan masih tertimbun di reruntuhan. Jumlah itu masih bisa bertambah karena potongan tubuh yang dievakuasi masih belum bisa teridentifikasi saling berhubungan satu sama lain atau tidak.
Sebelumnya, bangunan musaala tiga lantai yang berada di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) pukul 15.00 WIB. Saat insiden terjadi, ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar di musala tersebut.
Setelah kejadian itu, tim SAR gabungan langsung melakukan proses pencarian dan evakuasi korban. Operasi pencarian ini melibatkan puluhan unsur SAR dari berbagai daerah, di antaranya Kantor SAR Surabaya, BSG, SAR Semarang, SAR Yogyakarta, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, TNI-Polri, serta sejumlah organisasi relawan seperti Banser, MDMC, SAR Astra, LPBI NU, dan BAZNAS.
HT