Channel9.id, Jakarta – Dalam upaya memperjuangkan pengakuan dan pembangunan kawasan bersejarah tanah kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman, Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman (AMPPS) melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, di Jakarta.
Dari total 20 anggota delegasi, hanya tujuh perwakilan AMPPS yang diterima secara resmi. Audiensi dibuka oleh Sunaryo, penasihat AMPPS, yang menegaskan bahwa kedatangan mereka merupakan bentuk aspirasi masyarakat Purbalingga terhadap penghormatan negara atas jasa dan warisan Jenderal Soedirman.
Juru bicara AMPPS, Yudhia Patriana dan Agus Sukoco, menyampaikan empat poin utama harapan masyarakat:
Perbaikan Infrastruktur Jalan Strategis. Jalur penghubung Pemalang–Purbalingga–Banjarnegara yang melewati tempat lahir Jenderal Soedirman perlu ditingkatkan untuk mendukung akses sejarah dan ekonomi.
Pembangunan Kawasan Pendidikan Militer Terintegrasi. AMPPS mengusulkan pendirian pusat pendidikan militer terintegrasi dengan industri pertahanan, termasuk cabang PINDAD, sebagai wujud penghormatan terhadap semangat perjuangan Soedirman.
Revitalisasi Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman. Revitalisasi menyeluruh terhadap monumen, baik fisik maupun konten edukatifnya, agar menjadi destinasi wisata sejarah dan pendidikan generasi muda.
Optimalisasi Bandara Panglima Besar Jenderal Soedirman. Bandara yang menyandang nama besar sang Jenderal perlu dioptimalkan sebagai simpul strategis transportasi dan pengembangan wilayah.
Agus Sukoco menegaskan bahwa sejarah adalah akar bangsa, dan Soedirman merupakan salah satu pilar utama kemerdekaan Indonesia.
“Kita semua akan berdosa jika tempat kelahiran beliau terus diabaikan. Tidak ada yang kebetulan. Pertemuan ini adalah kehendak-Nya, dan kami percaya Pak Menteri adalah sosok yang ditunjuk untuk mewujudkan aspirasi ini,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Menteri Juri Ardiantoro menyampaikan apresiasi atas gagasan besar yang dibawa AMPPS. Ia mendorong agar seluruh rencana dituangkan dalam master plan pembangunan kawasan.
“Kapan master plan itu selesai, saya akan bantu fasilitasi penuh, terutama untuk hal-hal yang tidak mampu dibiayai oleh pemerintah daerah,” tegasnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat penghargaan negara terhadap warisan sejarah dan perjuangan Jenderal Soedirman, sekaligus membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan di wilayah Purbalingga.