Channel9.id-Jakarta. Lagi, sebuah festival film digelar. Kali ini, Santri Film Festival (Sanffest) 2025, ajang sinema pesantren berskala nasional pertama, yang pendaftarannya dimulai sejak 21 Oktober 2025.
Ketua Komite Sanffest 2025, Neno Warisman di Jakarta, Senin (10/10/20255), mengungkapkan bahwa sudah 500 peserta mendaftar. ”Pesantren itu (di Indonesia) ada sekitar 42 ribu dan itu merupakan potensi yang luar biasa. Sejauh ini sudah ada 500 peserta yang mendaftar dan saat ini pendaftaran masih terbuka,” katanya dalam acara Ngofi (Ngobrol film) di Jakarta.
“Saya menawarkan kepada seluruh pesantren di seluruh Indonesia untuk menjadikan anak-anak sebagai pahlawan di dunia visual, sinema lewat kegiatan ini. Kami sedang menjemput pahlawan-pahlawan di dunia sinema masa depan,” tambahnya.
Mengusung tema ‘Santri Memandang Dunia Melalui Lensa Budaya’, Sanffest 2025 bakal menampilkan beragam karya film pendek yang diproduksi oleh para santri di seluruh Indonesia. Masing-masing perwakilan pesantren nantinya bakal mengirimkan maksimal 3 karya film dan memperebutkan belasan penghargaan.
Neno menambahkan bahwa salah satu yang ingin diangkat lewat ajang tersebut adalah kehidupan di dalam pesantren. “Bayangkan di pesantren itu dari pagi sampai petang anak-anak belajar kitab, belajar sesuatu yang masyarakat umum gak pelajari. Bagaimana kalau kemudian itu ditransformasikan ke dalam perubahan bernama sinema, tentu itu akan menjadi satu khazanah yang sangat menarik,” kata nya
Didukung Kementerian Kebudyaan dan Kementrian Agama Republik Indonesia, Neno menjelaskan permulaan pembukaan pendaftaran pada Oktober bersamaan dengan acara Ta’aruf Film, kegiatan yang mempertemukan para santri dengan sineas terbaik Indonesia secara daring. Selain itu, telah digelar juga acara lokakarya daring, yang juga akan berlanjut di bulan ini.
Festival Director Sanffest 2025, Fadhli, mengatakan bahwa pendaftaran bakal terus dibuka hingga 29 November 2025, dengan malam anugrah akan dijadwalkan berlangsung pada 14 Desember 2025. Sanffest memperebutkan 11 Kategori dengan hadiah (dana apresiasi) mencapai puluhan juta.
”Nantinya kami akan memilih 3 film terbaik di setiap kategori, ada 11 kategori termasuk diantaranya ada film cipta terbaik, sutradara terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik, hingga tata suara terbaik,” jelas Fadhil.
Soal penilaian, Fadhil menjelaskan beberapa aspek penting yang dinilai adalah penyampaian pesan dalam film, nilai-nilai dalam pesantren dan teknis (termasuk pengambilan gambar).
”Tidak ada persyaratan khusus terkait kit yang digunakan dalam pengambilan gambar. Kami pun menerima hasil karya yang memang diambil menggunakan perangkat ponsel. Teknis itu dalam hal penilaian anya satu aspek, jadi peserta Bisa pakai kamera apapun dipersilahkan, yang paling penting adalah pesannya tersampaikan di dalam film,” tukasnya.
Kontributor: Akhmad Sekhu





