Channel9.id, Jakarta — Lebih dari 400 pesepeda dari berbagai komunitas sepeda di Jakarta—mulai dari Bike to Work Indonesia (B2W Indonesia) hingga Forum Komunikasi Sepeda Jakarta Timur (FKSJT)—memeriahkan “Gowes Asta Cita” dengan cara yang tak biasa. Mereka menuntaskan rute gowes di sebuah lorong kecil di RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit, yang kini dikenal sebagai ikon nasional bahkan internasional dalam inovasi lingkungan dan pencapaian SDGs.
Lorong yang dulu biasa saja itu kini menjelma menjadi “Media Percontohan Pencegah Krisis Planet”—laboratorium warga yang memadukan ketahanan pangan, pengelolaan air, energi terbarukan, hingga tata ruang antikemacetan. Kehadiran ratusan pesepeda sekaligus menandai bagaimana ruang kecil ini mampu memberi inspirasi besar.
Acara yang digelar menjelang Hari Pahlawan ini dihadiri oleh Sekretaris Kota Jakarta Timur Eka Darmawan yang mewakili Walikota Jakarta Timur; Camat Duren Sawit Kelik Sutanto; Kepala Kelurahan Malaka Jaya Dhimas; Dewan Kota Jakarta Timur; Presiden B2W Indonesia Hendro Subroto; Ketua FKSJT Danny Sanki; hingga pelaku UMKM lokal yang mendapatkan manfaat langsung dari kunjungan besar tersebut.
RT8 Malaka Jaya sudah lama menjadi perhatian publik setelah inovasi-inovasinya—dari kolam lele di atas U-ditch, sumur resapan dalam, biopori, kompos mandiri, tanaman produktif, hingga lampu tenaga surya—mampu menciptakan lingkungan yang bersih, teduh, dan bebas kendaraan parkir.
Keunikan ini bahkan pernah mengantarkan RT8 tampil di televisi internasional CCTV China dan mendapatkan pengakuan dari International Board of Standards (USA). Kini, lorong kecil itu menjadi ruang belajar bagi masyarakat yang ingin memahami bagaimana komunitas lokal dapat berkontribusi pada penanganan Triple Planetary Crisis: perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kota Jakarta Timur Eka Darmawan menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja warga.
“RT8 membuktikan bahwa pahlawan itu tidak selalu berasal dari panggung besar. Hari ini, pahlawan lahir dari warga, dari komunitas, dari lorong kecil yang menginspirasi dunia,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (23/11/2025).
Presiden B2W Indonesia Hendro Subroto dan Ketua FKSJT Danny Sanki juga menegaskan misi bersama para pesepeda:
“Kami membawa 400 pesepeda ke RT8 karena ini bukti bahwa mitigasi iklim bisa dimulai dari gang sempit. Ini sejalan dengan spirit B2W: mengurangi jejak karbon dari tindakan sehari-hari.”
Sementara itu, Ketua RT8 sekaligus inisiator Media Percontohan, Dr. Taufiq Supriadi, menilai kunjungan besar ini sebagai momentum penting.
“Ini bukan sekadar finish gowes. Ini pertemuan dua kekuatan besar: gerakan lingkungan dari jalan raya dan dari lorong sempit yang mendunia. Inilah wajah baru pahlawan masa kini, pahlawan SDGs,” ujarnya.
Tidak hanya membawa pesan lingkungan, kedatangan para pesepeda juga menambah penghasilan warga. Belasan UMKM membuka stan—mulai dari jajanan pasar, kopi rumahan, kuliner lele, hingga minuman segar.
Interaksi ekonomi semacam ini menunjukkan bahwa pembangunan lingkungan dapat bersanding dengan kesejahteraan rakyat.
Bangkit dari Lorong: Pesan Hari Pahlawan
Digelar menjelang Hari Pahlawan, kegiatan ini memberikan refleksi bahwa pahlawan masa kini hadir dalam wujud sederhana: warga yang menanam pohon, pesepeda yang memilih moda rendah karbon, UMKM yang menggerakkan ekonomi lokal, dan komunitas yang mengubah ruang sempit menjadi ruang hidup.
RT8 Malaka Jaya menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar bisa bermula dari tempat kecil.
“Jika satu lorong dapat menginspirasi dunia, bayangkan 30.511 RT di DKI Jakarta. Bayangkan 3,3 juta RT-RW di Indonesia. Model inovasi RT8 mencakup berbagai isu lintas sektor—energi surya, ketahanan pangan, pengelolaan air, pengurangan sampah, hingga pusat data karbon berbasis RT. Kombinasi inilah yang menjadikan RT8 bukan hanya ikon lokal, tetapi juga rujukan global bagi berbagai komunitas, pemerintah, dan akademisi,” ujar Taufiq.





