Nasional

Update Korban Banjir-Longsor Aceh: 30 Orang Tewas, 16 Masih Hilang

Channel9.id – Aceh. Sejumlah daerah di Provinsi Aceh diterjang banjir dan longsor imbas cuaca ekstrem selama sepekan terakhir. Akibat bencana itu, sebanyak 30 orang meninggal dunia dan 16 orang masih dinyatakan hilang.

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Aceh, hingga berita ini diterbitkan, angka korban meninggal dunia tersebut tersebar di 4 kabupaten di Aceh, terbanyak di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Di Kabupaten Aceh Tengah, warga meninggal dunia akibat longsor sebanyak 15 orang dan masih ada yang hilang yang sedang dalam proses pencarian. Sementara itu, di Kabupaten Bener Meriah, jumlah korban jiwa yang meninggal dunia sebanyak 11 orang dan 13 orang hilang.

Kemudian di Aceh Utara, 2 orang meninggal dan 3 orang belum ditemukan akibat terseret arus banjir. Adapun di Aceh Tenggara, laporan sementara hingga saat ini mencatat warga meninggal dunia sebanyak 2 orang.

Selain rumah dan fasilitas umum yang terdampak, musibah hidrometeorologi ini juga mengakibatkan banyak lahan pertanian terendam serta jaringan listrik dan telekomunikasi terputus.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem sebelumnya telah menetapkan Provinsi Aceh berstatus tanggap darurat bencana. Status tanggap darurat bencana akan berlangsung selama 14 hari sejak 28 November sampai 11 Desember 2025.

“Saya Gubernur Aceh menetapkan keputusan Gubernur Aceh tentang penetapan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh tahun 2025,” kata Mualem usai menghadiri Rapat Paripurna di DPR Aceh, Kamis (27/11/2025).

Mualem mengatakan pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan darurat, namun situasi di lapangan semakin kompleks sehingga membutuhkan intervensi lebih besar dari pemerintah pusat.

“Pemerintah Aceh melalui SKPA terkait telah memberikan bantuan dalam penanganan bencana tersebut,” katanya.

Penetapan status tanggap darurat ini diharapkan mempercepat mobilisasi logistik dan dukungan lintas lembaga. Selain itu, langkah ini dianggap penting karena cakupan bencana semakin meluas dan menyebabkan banyak wilayah terisolasi.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  11  =  19