Channel9.id-Jakarta. Dunia entertainment melahirkan talenta yang beda dengan talenta lainnya dengan ciri khas tersendiri. Kali ini, Jo Soegono yang meluncurkan debut albumnya yang berjudul ‘Prof Jo’. Sebuah album yang menjadi penegasan musikalitas Jo yang lebih dewasa dan untuk bagi para penikmat musik di Indonesia.
Album ini merupakan pengembangan dari versi extended play (EP) dengan judul sama, yang sempat dirilis pada 2023 lalu. Perilisan sebelum hanya memuat 5 trek, sementara Prof Jo hadir sebagai album penuh dengan menyuguhkan 9 lagu.
“Kalau albumnya baru rilis 21 November. Cuma originalnya itu EP, 5 lagu, itu (rilis) 2023 November,” kata Jo Soegono, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut Jo menerangkan proses kreatif di balik perilisan album penuh ini. Bermula dari masa-masa pandemi yang membatasi ruang gerak banyak orang, eksplorasi bunyi jadi pelarian yang menyenangkan bagi Jo, hingga ia menemukan kecocokan ritme saat berkolaborasi dengan sahabat lamanya
“Sebenarnya awalnya tuh dari masa-masa Covid kan gua Hip Hop head banget ya ibaratnya. Gua sama temen gua ngulik sample, sample-sample old school. Waktu itu teman gue kuliah di Belanda, jadi dua tahun nggak ketemu. Pas dia balik kita langsung bikin lagi, dan nggak sengaja kita ketemu sound-sound Latin,” terangnya.
Membawa genre Samba Rock ke pasar musik Indonesia menjadi langkah yang cukup berani, mengingat genre ini tidak terlalu mendominasi tangga lagu arus utama saat ini. Namun keyakinan untuk menghidupkan kembali nostalgia musik yang pernah ada menjadi motivasi tersendiri bagi Jo untuk tetap berkarya di jalur ini.
“Gue melihat musik ini sebenarnya sudah pernah hidup sih di Indonesia. Kalau dari skalanya sebesar apa mungkin itu subjektif ya. Cuma, gua ibaratnya pengen menghidupkan itu kembali sih, karena grow up gua juga dari situ,” beber Jo.
Pemilihan judul album Prof. Jo ternyata memiliki filosofi tersendiri terkait tingkat kesulitan musik yang ia mainkan dan pelajari selama ini. Menguasai irama Latin dan Bossa Nova yang kompleks dianggap sebagai sebuah pencapaian personal layaknya meraih gelar akademis tinggi di bidang musik bagi dirinya sendiri.
“Menurut gue mengulik musik Latin itu sulit. Jadi gue ada di titik ini bisa membawakan seperti itu, gue merasa kayak jadi profesor gitu. Cuma ibaratnya ya gua ngomong ke diri gue sendiri aja sih. Tapi kenapa ‘Prof. Jo’? Karena kayak udah nyangkut aja di kepala,” jelasnya.
Di sini Jo juga menggandeng Vikri Vikranta, drummer band Kelompok Penerbang Roket, dalam penyempurnaan album ini. Sebelumnya, Jo mengaku mengerjakan seluruh produksi lagu secara mandiri.
“Bang Viky itu remaster. Karena dulu gua remaster sendiri, gue seadanya dulu. Semua serba sendiri sampai mixing mastering. Kemarin setelah gue gabung PLP, kayak ‘Oh ini kayaknya bagus di-remaster’, dan akhirnya di-remaster oleh Bang Viky,” tuturnya.
Di kesempatan sama, Jo mengungkapkan rasa bahagianya bisa menyapa para penggemar melalui gelaran showcase. Penampilan ini juga menjadi pertama kali Jo menyuguhkan lagu Prof. Jo secara langsung.
Kontributor: Akhmad Sekhu





