Hot Topic

Rapat di DPR, Raja Juli: Bencana Sumatera Melecut Saya dan Pimpinan Kemenhut

Channel9.id – Jakarta. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat melecut dirinya sebagai pimpinan Kementerian Kehutanan. Ia berjanji akan mengevaluasi tata kelola hutan secara menyeluruh agar bencana-bencana serupa bisa dimitigasi lebih baik lagi ke depannya.

Hal itu disampaikan Raja Juli dalam rapat kerja Komisi IV DPR bersama Kementerian Kehutanan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025). Rapat itu digelar dengan agenda pembahasan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera.

“Peristiwa ini juga melecut saya sebagai pimpinan dan jajaran pimpinan di Kementerian Kehutanan untuk berefleksi dan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap penata kelolaan hutan, forest governance, sehingga peristiwa serupa dapat dimitigasi dengan lebih baik di kemudian hari,” kata Raja Juli.

Politikus PSI itu menyinggung instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menggalang bantuan terhadap korban, termasuk solidaritas semua pihak untuk menyikapi bencana tersebut.

“Kami di Kementerian Kehutanan, sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto melalui Mensesneg dan Seskab, terus menggalang bantuan, terutama melalui UPT-UPT di Sumatera untuk membantu, berbagi solidaritas dengan para korban terdampak,” imbuhnya.

Cuaca ekstrem telah memicu bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Hingga Rabu (3/12/2025) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia dalam bencana tersebut mencapai 807 jiwa.

Dilihat dari laman resmi BNPB, tertulis jumlah orang hilang sebanyak 647 jiwa dan korban terluka sebanyak 2.600 jiwa. Jumlah warga yang mengungsi meningkat menjadi 582.500 orang tersebar di Sumut, Aceh, dan Sumbar.

Selain itu, BNPB mencatat rumah warga yang mengalami kerusakan dan kerusakan pada fasilitas umum, di antaranya 299 jembatan rusak, 132 ⁠fasilitas peribadatan rusak, 9 fasilitas kesehatan rusak.

Sementara itu, data rumah warga yang rusak berat mencapai 3.600, rusak sedang 2.100, rusak ringan 4.900.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  4  =