Nasional

Forum Sesepuh NU Nilai Pemakzulan Gus Yahya Tak Sesuai Aturan Organisasi

Channel9.id – Jombang. Sesepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama Tebuireng menilai pemberhentian Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak sesuai regulasi organisasi. Hal ini menjadi salah satu kesimpulan Forum Sesepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama Tebuireng yang digelar pada Sabtu (6/12/2025) sore.

“Forum berpandangan bahwa proses pemakzulan Ketua Umum tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART,” kata Juru Bicara Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama Jombang, KH Oing Abdul Muid, melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Forum juga melihat adanya indikasi kuat terjadi pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Gus Yahya sebagai Ketua Umum. Mereka menilai pelanggaran tersebut perlu diklarifikasi melalui tata cara organisasi yang berlaku.

Forum merekomendasikan agar rapat pleno untuk menetapkan PJ ketua umum PBNU tidak dilangsungkan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai aturan. Forum menekankan pentingnya menyelesaikan tahapan secara berurutan dan tidak terburu-buru.

PBNU dijadwalkan menetapkan PJ Ketua Umum melalui rapat pleno pada Selasa mendatang. Seluruh unsur kepengurusan dari Mustasyar hingga Badan Otonom direncanakan hadir dalam agenda tersebut.

“Forum Sesepuh mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan,” katanya.

Oing menegaskan kembali bahwa forum meminta semua pihak meredam eskalasi di internal organisasi. Mereka berharap dinamika ini tidak menimbulkan ketegangan lanjutan di tubuh PBNU.

“Forum menegaskan bahwa persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU, tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa,” katanya.

Sebelumnya, para kiai sepuh dan mustasyar NU menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Sabtu siang. Agenda ini turut dihadiri Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Pertemuan berlangsung tertutup di Ndalem Kasepuhan yang merupakan kediaman Pengasuh Ponpes Tebuireng. Pertemuan dimulai sekitar pukul 12.30 WIB.

Gus Yahya tiba di Tebuireng sekitar pukul 11.30 WIB bersama sejumlah pengurus PBNU. Rombongan terdiri dari Katib A’am, anggota Syuriyah, Sekjen PBNU, dan Bendahara Umum.

Dari pihak Mustasyar, hadir Pengasuh PP Tebuireng Abdul Hakim Machfudz atau Gus Kikin selaku tuan rumah yang menginisiasi pertemuan. Hadir pula pengasuh pesantren dari Lirboyo dan Ploso Kediri.

Tokoh NU lainnya, Said Aqil Sirodj, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Ia adalah mantan Ketua Umum PBNU sebelum Gus Yahya.

Konflik internal PBNU bermula dari tuntutan Syuriyah yang meminta Gus Yahya mundur dari jabatan Ketua Umum. Tuntutan itu disampaikan dalam rapat harian Syuriyah pada 20 November 2025.

Gus Yahya menolak permintaan tersebut karena menilai keputusan Syuriyah tidak sah. Ia berpendapat keputusan itu bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga NU.

Baca juga: Hadiri Undangan Kiai Sepuh di Tebuireng, Gus Yahya Siap Bahas Kisruh PBNU

HT

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

29  +    =  35