Channel9.id – Aceh. Pemerintah mulai mempersiapkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BNPB saat ini berkoordinasi untuk menentukan lokasi yang layak dan aman untuk pembangunan huntara.
“Arahan Pak Presiden, tanggap darurat fase kedua ini selain diarahkan kepada aspek-aspek pencarian pertolongan, distribusi logistik, pembukaan akses jalan, komunikasi, dan energi, juga optimalkan untuk mulai melakukan fase early recovery, dimana target utama kita adalah secepat mungkin bisa memulai pembangunan hunian sementara,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNBP, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Aceh, Kamis (18/12/2025).
Abdul menyampaikan bahwa usulan lokasi huntara berasal dari pemerintah daerah. BNPB kemudian bertugas mengecek kondisi lahan untuk memastikan lokasi tersebut aman dari potensi bencana serupa di masa mendatang.
“Bersama pemerintah daerah, tim BNPB saat ini sedang melakukan pengecekan kesesuaian lahan. Sekali lagi, tentu saja untuk hunian sementara ini dan hunian tetap nantinya, kita perlu benar-benar memastikan bahwa lokasi ini aman dari potensi bencana serupa di masa depan,” ujar Abdul.
Sejumlah lokasi huntara telah diusulkan di beberapa daerah terdampak. Di Aceh, pengecekan dilakukan di Nagan Raya dan Pidie, sementara di Sumatera Utara telah ditetapkan lahan seluas 3 hektare di Sibolga sebagai lokasi hunian sementara.
“Kemudian Tapanuli Tengah, ini sudah mengusulkan 4,5 hektare lahan. Saat ini juga sedang dalam proses pengecekan kesesuaian lahan. Ada di Pinangsori 1,5 hektare. Kemudian lokasi Kecamatan Lumut itu 1,5 hektare. Untuk Langkat dan Mendailing Natal saat ini sudah ada identifikasi calon lokasi. Saat ini masih dilakukan proses pengecekan kesesuaian lahan dan status lahan yang diusulkan,” Abdul menjelaskan.
Di Sumatera Barat, pembangunan huntara telah dimulai di lima kabupaten dan kota. Sebanyak 150 unit huntara ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan.
“Untuk pembangunan huntara di Sumatera Barat ini memang berprogres lebih cepat. Ini seluruhnya sudah memulai proses pembangunan yang saat ini dengan pematangan lahan. Ini BNPB bersama TNI akan segera melaksanakan pembangunan ini,” ucapnya.
Selama pembangunan huntara berlangsung, pemerintah menyiapkan bantuan Dana Tunggu Hunian bagi warga terdampak di Sumatera Barat. Bantuan tersebut sebesar Rp 600 ribu per bulan per kepala keluarga.
“Kami berharap dana tunggu hunian sebesar 600 ribu rupiah per bulan ini bisa segera disalurkan agar warga memiliki kepastian tempat tinggal sementara,” pungkas Abdul.
HT





