Channel9.id-Jakarta. Mendagri Tito Karnavian menyebut sebanyak 106 ribu potong pakaian baru akan disalurkan kepada warga terdampak banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra. Bantuan tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan garmen dalam negeri yang menyatakan kesiapan membantu korban bencana.
“Sudah ada Daehan Global dari Sukabumi yang menyumbang pakaian baru sebanyak 101 ribu. Lalu satu perusahaan lain menyumbang 5.000, termasuk 2.000 selimut. Jadi totalnya 106 ribu,” kata Tito kepada awak media usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan Kepala Lembaga di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (20/12/2025).
Tito mengungkapkan, saat meninjau sejumlah lokasi pengungsian, ia melihat langsung kondisi warga yang kekurangan kebutuhan sandang. Banyak pengungsi hanya membawa pakaian yang dikenakan karena pakaian dan barang lainnya hanyut atau rusak akibat banjir.
“Di pengungsian itu banyak yang kekurangan pakaian. Sementara di tempat lain seperti Jakarta dan Jawa, banyak perusahaan garmen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebagian perusahaan pemberi bantuan berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sehingga penyaluran produknya harus menyesuaikan ketentuan kepabeanan dan perdagangan. Namun, peraturan perundang-undangan memberikan pengecualian untuk penanganan bencana.
“Kalau untuk kepentingan bencana itu boleh dan tidak dikenakan pajak maupun bea cukai, sepanjang ada permintaan dari instansi pemerintah dan persetujuan Menteri Keuangan c.q. Ditjen Bea Cukai serta Kementerian Perdagangan,” jelas Tito.
Menurutnya, respons perusahaan garmen terhadap ajakan bantuan sangat positif. Setidaknya dua perusahaan langsung menyatakan kesiapan, sementara sejumlah perusahaan lain juga menyusul.
Penyaluran bantuan akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi lapangan. Tahap awal dialokasikan ke Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur. “Gelombang kedua sekitar tanggal 27–28 Desember dari beberapa perusahaan juga akan menyumbangkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tito menyampaikan bahwa pada Minggu (21/12/2025) ia dijadwalkan mengunjungi wilayah terdampak banjir di Sumatera Utara bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Kunjungan tersebut juga akan diisi dengan groundbreaking pembangunan 2.600 rumah non-APBD di Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
Baca juga: Kemendagri Monitor Pengiriman 101 Ribu Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh





