Nasional

Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus

Channel9.id-Aceh Tamiang. Mendagri Tito Karnavian menegaskan perlunya percepatan penanganan dampak banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang. Ia menyebut kondisi daerah tersebut membutuhkan perhatian khusus karena tingkat kerusakannya berbeda dibanding wilayah terdampak lainnya.

“Aceh Tamiang memang saya lihat agak beda. Dari udara tadi masih banyak lumpur-lumpur, agak beda ketika saya datang ke tempat-tempat lain, termasuk di Sumatera Barat,” kata Tito saat memberikan arahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Aceh Tamiang di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Aceh, Senin (22/12/2025).

Tito menjelaskan, bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi melanda tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sejak hari pertama, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan mobilisasi nasional dengan pembagian tugas lintas kementerian dan lembaga.

Menurutnya, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah (Pemda), TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta unsur terkait lainnya terus bergerak untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi.

Dalam kesempatan tersebut, Tito juga memastikan ketersediaan cadangan beras nasional dalam kondisi sangat kuat. Ia menegaskan daerah terdampak bencana dapat mengakses cadangan beras Bulog tanpa batas sepanjang ada permintaan resmi dari kepala daerah.

“Sepanjang untuk kepentingan bencana, itu dapat dikeluarkan tanpa biaya. Ini bukan beras SPHP yang dijual murah, tapi gratis berapa pun juga diminta asal bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Selain logistik pangan, Tito menyoroti keterbatasan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) di sejumlah daerah. Presiden, kata dia, telah memutuskan penambahan bantuan BTT sebesar Rp4 miliar untuk setiap kabupaten/kota terdampak dan Rp20 miliar untuk pemerintah provinsi. Dukungan antardaerah yang dihimpun juga telah mencapai hampir Rp60 miliar dan disalurkan langsung ke daerah terdampak.

Tito menekankan pembersihan lumpur sebagai prioritas utama, terutama di fasilitas umum, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan perkantoran pemerintahan. “Pembersihan ini nomor satu menurut saya, pembersihan dari lumpur-lumpur ini,” ujarnya.

Terkait perumahan, Tito meminta Pemda segera melakukan pendataan kerusakan rumah secara rinci by name by address, mulai dari kategori rusak ringan, sedang, berat, hingga hilang. Data tersebut akan menjadi dasar pemberian bantuan langsung kepada masyarakat serta pembangunan hunian sementara dan hunian tetap oleh pemerintah pusat melalui BNPB dan kementerian terkait.

Baca juga: Brimob Bersihkan Lumpur di Sejumlah Sekolah di Aceh Tamiang: Harapan Anak Sekolah Kembali Tumbuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17  +    =  26