Hot Topic

Wapres KMA: Ekonomi Syariah Harus Menjadi Arus Baru Ekonomi Indonesia

Channel9.id-Jakarta. Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin (KMA), menegaskan, pemerintah berkomitmen memimpin langsung langkah bersama dalam mewujudkan ekonomi syariah sebagai arus baru ekonomi Indonesia.

Berbicara saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Rabu (13/11), di Jakarta, Wakil Presiden mengatakan, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia ingin agar keuangan syariah Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia.

Saat ini Indonesia sudah menjadi negara yang menerbitkan sukuk terbesar atau biasa disebut dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Sayangnya, lanjut Ma’ruf, perbankan, asuransi, dan pasar modal berbasis syariah di Indonesia masih lesu. Untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai arus ekonomi baru, pemerintah ingin jadikan Indonesia menjadi negara produsen produk halal yang bisa tersebar ke seluruh dunia.

“Saya ingin dorong industri halal di Indonesia berkembang. Juga masalah keuangan syariah. Salah satunya zakat dan wakaf,” ujarnya.

“Zakat kita masih 3,5% dari potensinya. Baru sebesar Rp 8 triliun. Padahal potensi zakat kita lebih dari Rp 230 triliun. Itu harus kita dorong,” jelasnya.

Selain itu, dengan bisnis syariah, pemerintah akan mengubah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dengan menguatkan kelembagaannya dan menguatkan sasaran-sasaranya.

Kegiatan ISEF 2019 merupakan puncak dari kegiatan ekonomi dan keuangan syariah berskala regional dan nasional melalui Festival Ekonomi Syariah (FESyar).

Ajang FESyar telah diselenggarakan di beberapa wilayah di Indonesia yaitu di regional Sumatera (Palembang), KTI (Banjarmasin), dan Jawa (Surabaya).

Melalui ISEF 2019, Indonesia berpeluang untuk mengambil posisi sebagai strategic reference dari analisis ekonomi dan arah kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah global dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai sebagai pusat rujukan ekonomi dan keuangan syariah global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10  +    =  18