Techno

Sampah Plastik Melimpah, AS Daur Ulang Menjadi Wadah Skincare

Channel9.id-Jakarta. Kendati gerakan meminimalisasi penggunaan plastik digemborkan, nyatanya masih banyak sampah plastik berlimpah ruah di lautan.

Di Indonesia sudah ada usaha untuk mendaur ulang sampah plastik. Namun, sampah masih terlalu banyak untuk didaur oleh beberapa orang saja. Bahkan beberapa negara, seperti Amerika, mengeskpor plastik ke luar negeri.

Sama halnya di Indonesia, Amerika pun berupaya mendaur ulang sampah plastik. Contohnya, Perusahaan Kinship, perusahaan perawatan wajah indie yang sedang naik daun. Perusahaan ini mendaur ulang sampah plastik menjadi wadah kosmetik dan perawatan wajah.

Kemasan label skincare ini diklaim sepenuhnya berasal dari plastik, kertas, dan kardus daur ulang. Pun mereka tak menggunakan bubble wrap atau selotape plastik dalam pengemasannya.

Alison Haljun, salah satu pendiri Kinship mengatakan, ada alasan di balik penggunaan plastik daur ulang dari sampah ini.

“Sangat penting bagi kami bahwa Kinship bisa memberikan dampak nyata bagi planet dan krisis iklim global,” kata Alison, dikutip dari Pop Sugar.

Untuk mendapatkan sampah-sampah plastik yang mencemari lingkungan ini, Kinship bekerja sama dengan perusahaan di Denmark untuk mengumpulkan limbah plastik di laut.

“Sampah plastik ini dikumpulkan oleh nelayan dari tempat-tempat seperti Jakarta dan Bali, Indonesia. Di sana laut dan pantai dipenuhi banyak plastik,” ujar Christin Powell, yang juga pendiri Kinship.

“Mereka mengumpulkannya kemudian plastik diubah menjadi pelet dan dipakai untuk membuat wadah kami. Kami sudah menghilangkan 1,5 to plastik dari laut dalam setahun dan ini baru permulaan. Masih banyak yang harus dilakukan.”

Steve Alexander, presiden dan CEO Asosiasi pendaur ulang plastik mengungkapkan bawah hampir 90% dari sampah plastik atau OWP (Ocean Waste Plastic) berasal dari lima sungai di Indonesia. Demikian dikutip dari Allure.

Indonesia memproduksi sekitar 3,2 juta ton sampah per tahun dan nyaris setengahnya berakhir di laut. Berdasarkan studi di 2015 dalam jurnal Science, Indonesia malahan disebut sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbanyak ke-dua setelah China.

Tercemarnya perairan Indonesia semakin disoroti dunia pada November 2018 silam, ketika paus sperma mati di pantai ditemukan. Diketahui, paus ini menelan 6 kilogram sampah plastik di perutnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  31  =  37