Channel9.id-Jakarta. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan Indonesia ditargetkan sanggup memproduksi baterai untuk kendaraan listrik pada 2022.
Baterai merupakan komponen utama kendaraan listrik. Komponen ini diupayakan bisa dikuasai Indonesia agar mandiri dan menjadi basis produksi kendaraan listrik.
Target Kemenperin itu merupakan respons atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (12/12). Jokowi menargetkan ekspor mobil CBU produksi Indonesia mampu mencapai 1 juta unit pada 2024.
Kedua target itu sejalan dengan target Kemenperin sebelumnya, yakni produksi mobil bertenaga listrik di dalam negeri hinggga mencapai 20% dari prediksi total produksi pada 2025, yaitu sebesar 400 ribu unit.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan pihaknya ditugaskan menyusun empat Peraturan Menteri Perindustrian sebagai regulasi turunan dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang tentang tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Peraturan itu dibuat demi meningkatkan Produksi kendaraan listrik, termasuk komponen-komponen pendukungnya. Putu mengatakan sudah banyak investor yang berkomitmen ingin memproduksi baterai kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk bahan bakunya.
“Aturan tersebut antara lain terkait roadmap industri kendaraan di dalam negeri serta fasilitasi tentang skema CKD, IKD dan part by part,” kata dia.
Saat ini Indonesia memiliki dua kawasan produksi baterai yakni di Weda Bay, Halmahera, Maluku dan di Morowali, Sulawesi Tengah. Keduanya punya kemampuan memproduksi bahan baku baterai lithium generasi kedua nikel kobalt yang bisa dipakai kendaraan listrik.
(LH)