Ekbis

Isu Perang Dunia 3, Harga Emas dan Minyak Melonjak

Channel9.id-Jakarta. Dalam empat bulan terakhir, harga emas melonjak ke titik tertinggi. Pemicu lonjakan itu ialah munculnya kabar Perang Dunia atau World War 3.

Tak hanya itu, harga minyak dunia juga melonjak, pun nilai tukar Yen. Banyak investor dunia yang melepas portofolio yang berisiko tinggi, misalnya saham di pasar modal Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

“Investor was-was situasi di Iran akan memburuk, karena pasti akan ada imbas setelah serangan AS,” ungkap Direktur Eksekutif UOB Kay Hian, Steven Leung, di Hong Kong, dilansir dari Reuters, Jumat (3/1/2020).

Di pasar spot, harga emas naik 1% ke US$ 1.543,66. Dalam dua bulan terakhir, harga emas dunia memang sudah dalam tren naik.

Diketahui, serangan udara atas Presiden AS Donald Trump menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran, Mayjend Qasem Soleimani. Ia juaga lantas mengibarkan bendera AS di Twitter setelah misinya sukses.

Dalam pernyataan terbaru, Garda Revolusi Iran memastikan kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani, yang menjabat sebagai komandan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dalam serangan udara di Bandara Internasional Baghdad, Jumat pagi waktu setempat.

“Garda Revolusi mengumumkan bahwa komandan Islam yang agung, Haji Qasem Soleimani, yang mengabdi seumur hidup telah mati syahid dalam sebuah serangan oleh Amerika di bandara Baghdad pagi ini,” demikian pernyataan Garda Revolusi Iran.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Baghdad, Irak, kemudian mengimbau seluruh warga AS untuk ‘segera pergi’ dari negara tersebut.

“Warga negara AS harus segera pergi dengan pesawat udara selagi mungkin, dan jika gagal, harus pergi ke negara lain via jalur darat,” imbau Kedubes AS di Baghdad dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Jumat (3/1/2020).

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya, seperti yang dilansir dari Associated Press, menyebut ‘ketegangan yang meningkat di Irak dan kawasan sekitarnya’ sebagai dasar dari imbauan untuk warga AS tersebut.

“Warga negara AS tidak seharusnya mendekati Kedutaan Besar (AS di Baghdad),” tegas Departemen Luar Negeri AS, sembari menyatakan seluruh operasional konsuler ditangguhkan.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =