Channel9.id-Jakarta. Virus Corona pertama kali mewabah di Wuhan, Cina. Hingga kini, sudah ada 425 warga Cina yang meninggal karena virus itu. Tercatat, menurut AFP, total kasus di seluruh Cina terkait virus itu ada 3.235 kasus, Selasa (4/2).
Hadirnya teknologi membuat perancang aplikasi berinovasi.
Warga Cina kini bisa menghindari area yang terjangkit virus dengan sebuah aplikasi peta dan pemantau perjalanan khusus.
Adapun aplikasi yang dimaksud berasal dari QuantUrban dan aplikasi tambahan untuk platform WeChat. Aplikasi itu bisa mengambil data resmi dari pemerintahan terkait area yang sudah terkonfirmasi keberadaan virus corona.
Aplikasi tambahan pada platform WeChat tersebut bernama YiKuang, atau ‘Epidemic Situation’. Pantauan aplikasi ini hingga ke sejumlah kota di bagian selatan Shenzhen dan Guangzhou. Sementara itu, QuantUrban mencakup sembilan kota lain di provinsi tersebut.
“Kami ingin menyebarkan informasi pada peta sehingga publik bisa melihat dengan lebih baik area yang terdampak, dan mengingatkan semuanya untuk mempunyai perlindungan yang cukup,” kata pendiri dan CEO QuantUrban, Yuan Xiaohui.
Sementara YiKuang, selain menggunakan data dari pemerintah, aplikasi ini pun mengandalkan laporan dari para relawan (crowdsourcing) untuk mendapat laporan terkini dari lapangan.
“Melihat peta ini bisa membuat nyaman secara psikologis. Anda memang tak bisa menjamin tak akan ada kasus baru, namun setidaknya Anda bisa menghindari daerah yang sudah terjangkit,” kata seorang pekerja, yang berdomisili di Shenzhen.
Di Shenzhen sendiri, sudah ada 245 kasus virus corona yang terkonfirmasi. Diketahui, kota imi yang paling terdampak jika dibandingkan dengan kota-kota besar lain di China, seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
Sebagai informasi, Shenzhen memiliki populasi yang tinggi. Kebanyakan warganya merupakan para pekerja, yang aslinya berasal provinsi yang sangat terdampak oleh virus corona.
(LH)
