Channel9.id-Tokyo. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk mencegah pukulan berat terhadap pemulihan ekonomi negara itu akibat wabah virus corona. Dia mengatakan pemerintah masih memiliki cadangan yang cukup untuk memanfaatkan pengeluaran darurat terkait dengan epidemi virus corona.
Pernyataannya itu menandakan bahwa ia melihat tidak ada kebutuhan mendesak untuk menyusun paket pengeluaran baru. “Tetapi saya menyadari pandangan bahwa jika virus menyebar, itu bisa berdampak besar pada ekonomi. Karena itu, kami mengawasi perkembangan dengan cermat,” kata Abe kepada parlemen, Jumat, 28 Februari 2020.
“Jika perkembangan berubah, kami akan memastikan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah virus membawa risiko penurunan besar bagi ekonomi Jepang,” kata Abe.
Ekonomi Jepang menyusut dalam enam tahun terakhir karena permintaan global yang melemah serta kenaikan pajak penjualan tahun lalu mengurangi konsumsi dan pengeluaran bisnis. Kalangan analis memperkirakan perekonomian Jepang akan menyusut pada kuartal pertama tahun ini. Penyebaran virus mengganggu rantai pasokan, memicu pembatalan acara-acara, dan memaksa konsumen tetap di rumah.
“Memang benar ekonomi Jepang dalam kondisi yang cukup sulit karena pembatalan berbagai acara,” kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan kepada parlemen. “Tetapi prioritas sekarang adalah untuk mencegah penyebaran virus.”