Channel9.id-Jakarta. Pemerintah sedang mempertimbangkan opsi larangan mudik Lebaran tahun 2020 dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Hal ini menjadi pilihan serius yang dibahas pemerintah. Mobilitas manusia bisa menjadi sumber penyebaran Covid-19 ke berbagai daerah di Indonesia.
“Memang larangan mudik menjadi pertimbangan serius,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi, di Jakarta, Kamis (26/3).
Sebelumnya terdapat tiga opsi yang disiapkan terkait pelaksanaan mudik Lebaran. Pertama adalah melakukan mudik seperti biasa, kedua meniadakan acara mudik gratis bagi kementerian dam perusahaan, serta ketiga melarang mudik Lebaran.
Keputusan opsi mana yang akan diambil pemerintah, masih menunggu rapat terbatas hari ini, Jumat (27/3). “Besok pagi (hari ini) ratas terkait mudik akan dilaksanakan. Keputusan akan diumumkan besok,” terang Jodi.
Sebelumnya, beberapa pihak telah menyerukan larangan mudik bagi masyarakat. Iantaranya Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak melakukan mudik lebaran.
“Ada bahaya yang mungkin terjadi di perjalanan maupun di kerumunan ketika di kampung halaman,” ujar Ma’ruf, Kamis (26/3).
Tak hanya Ma’ruf, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih pun mendukung wacana pemerintah melarang mudik masyarakat saat lebaran guna mengurangi dampak penyebaran virus corona alias Covid-19.
“Saya setuju itu. Dia disuruh tinggal dulu di rumah, jangan kemana-mana dulu dua minggu sampai sebulan. Itu nanti virus mati sendiri sudah tidak tersebar,” kata Daeng.
Sementara diketahui, kenaikan persentase pemudik dari tahun ke tahun di kisaran 7%. Tahun lalu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2019 dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 14,9 juta orang.