Nasional

Petugas Gabungan Gelar Rapid Test On The Spot Di Kafe Surabaya

Channel9.id-Surabaya. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur melakukan patroli skala besar di titik-titik keramaian Kota Surabaya yang menjadi daerah tertinggi angka kasus positif covid-19 di Jawa Timur.

Pasalnya dalam dua hari terakhir ini, penambahan angka kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Surabaya sangat signifikan. Dalam sehari pada 12 April 2020, pertambahan kasus positif covid-19 di Surabaya mencapai 83 orang. Yang kemudian berlanjut keesokan harinya, 13 April 2020, pertambahan kasus positif covid-19 di Surabaya mencapai 28 orang.

Petugas gabungan dari Polrestabes Surabaya, Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, TNI dan Dinkes melakukan giat operasi pengunjung kafe di empat titik. Dari giat tersebut 130 rapid test digunakan untuk para pengunjung.

Seluruh pengunjung cafe yang didatangi oleh tim gabungan diwajibkan untuk menjalani rapid test covid-19. Petugas kesehatan yang lengkap berseragam APD sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di cafe.

Salah satu pengunjung yang menjalani rapid test tampak dingin saat dihampiri petugas. Dia tampak tersenyum kecut dan sesekali wajahnya tegang serta menutup wajahnya dengan tangan.

Saat dokter yang memakai APD memegang tangan dan menusuk jarum suntik ke lengannya, tak ada darah yang keluar. Rupanya, pengunjung bernama Linda Eka ini takut dengan jarum suntik.

Petugas medis pun berusaha menenangkan perempuan tersebut. Bahkan salah satu polwan ikut menenangkan dengan menyuruh Linda tetap rileks dan tenang.

Karena terlalu tegang, petugas medis tidak bisa mengambil darah di sisi tangan kanan Linda. Linda sembari menutup matanya sempat mengeluh. “Pak kok lama, sudah belum,” teriaknya, padahal petugas medis kesulitan untuk mengambil darah karena Linda tegang.

Akhirnya petugas medis mencoba mengambil darah dari sisi tangan kiri Linda. Setelah dibuat tenang, akhirnya darah Linda berhasil diambil tim medis untuk dilakukan rapid test.

Usai rapid test, perempuan yang bertempat tinggal di kawasan Surabaya Barat ini mengaku takut disuntik. Ia tidak ingin kembali nongkrong malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  27  =  34