Channel9.id – Jakarta. Komisaris Independen PT Telefast Indonesia Hendrik ST menyatakan, para pelaku usaha muda tak boleh pesimis di masa pandemi Covid-19.
Ia mengakui, pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi dunia bahkan Indonesia lesu. Kendati demikian, pelaku usaha muda tetap harus menemukan peluang di dalam perubahan ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
“Kita tak boleh pesimis. Kita tak boleh kehilangan harapan, bahkan harus menciptakan harapan,” kata Hendrik dalam diskusi bertajuk ‘Bagaimana Para Pelaku Usaha Bertahan di Tengah Pandemi Corona’ yang diadakan Pengurus Rayon Ekonomi PMII Jakarta Fakultas Ekonomi UNJ, Selasa (21/4) malam.
Ia menyatakan, terjadi perubahan tingkah laku masyarakat dalam berbelanja di masa pandemi corona. Masyarakat sangat bergantung dengan online shop untuk membeli kebutuhan makanan hingga kebutuhan lainnya. Pelaku usaha muda bisa memanfaatkan peluang itu supaya bisa tetap bertahan.
“Di masa krisis ini, semua kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan hanya mengandalkan online shop. Masyarakat tak perlu keluar rumah. Mereka cukup mengandalkan ponsel untuk memesan. Ini bisa jadi peluang ekonomi juga,” kata Hendrik.
Namun, Hendrik mengingatkan, para pelaku usaha perlu memiliki kemauan dalam memanfaatkan peluang tersebut. Tanpa ada kemauan, pelaku usaha tak akan berhasil.
Senada disampaikan Founder Jakarta Barbershop Shandy Aditya Bib. Shandy menyatakan, para pelaku usaha muda jangan mudah putus asa. Peluang selalu ada di tiap kesempatan.
“Dunia mengalami perubahan. Tapi jangan putus asa. Kita harus tetap mencari peluang,” kata Shandy.
Menurutnya, kerugian pasti selalu terjadi dalam usaha. Namun, bukan berarti kerugian yang diperoleh membuat para pelaku usaha pesimis. Mereka perlu menemukan ide baru dengan melihat situasi yang ada.
Selain itu, Shandy menyarankan, pelaku usaha muda perlu belajar banyak hal baru di masa pandemi Covid-19. Pelaku usaha muda, bisa belajar menguasai aplikasi teknologi. Tujuannya, menambah pengetahuan dan kemampuan baru.
“Apalagi di masa pandemi, banyak media pembelajaran daring yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, kalian manfaatkan media zoom dan menjadi ahlinya. Itu nanti berguna dan bermanfaat untuk kalian,” lanjutnya.
Tak hanya itu, memanfaatkan media pembelajaran daring pun bisa meningkatkan kemampuan di bidang khusus, misalnya belajar fotografi dan videografi. Siapa tahu, kata Shandy, pelaku usaha muda bisa menjadi konten kreator yang banyak menghasilkan pemasukan.
“Hasil editannya bisa dimasukin Youtube. Siapa tahu kalian bisa jadi Youtuber. Menjadi Youtuber itu menghasilkan banyak uang juga,” ujarnya.
“Ayo tetap bergerak dan semangat. Dengan catatan, kalian harus bisa menemukan ide baru. Buatlah inovasi,” pungkasnya.
(Hendrik)