Channel9.id-Jakarta. Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia hingga saat ini memukul perekonomian. Masyarakat miskin yang bermukim di kampung padat, merupakan salah satunya yang terdampak Covid-19 di Jakarta.
Untuk mencukupi kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan, terasa sangat berat bagi kebanyakan keluarga miskin. Covid-19 telah memukul perekonomian rumah tangga lapisan masyarakat yang paling bawah.
Karena itu, pemerintah saat ini bekerja keras menggenjot distribusi penyaluran aneka bantuan sosial dan program jaring pengaman sosial, baik dalam bentuk tunai maupun sembako, yang menyasar keluarga miskin, buruh harian, pemulung, korban PHK, buruh tani serta kelompok marjinal lainnya, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Mengharapkan upaya pemerintah saja tentu tidaklah cukup, mengingat jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan secara drastis bertambah sejak Covid-19 menyerang Indonesia.
Semangat kegotong-royongan dan solidaritas sosial sangat dibutuhkan, baik dari kelompok masyarakat, organisasi, swasta maupun perorangan. Di tengah badai serangan Covid-19 ini, saatnya solidaritas sosial harus muncul di masyarakat untuk saling peduli, saling membantu dan saling berbagi.
Semangat inilah yang mendorong istri Mendagri, Tri Tito Karnavian, untuk turun langsun. Tri menelusuri gang-gang sempit di kelurahan Senen, Kramat Sentiong dan ‘kota tua’ Jakarta Utara, untuk membagi-bagi paket sembako dan nasi kotak ke masyarakat miskin. Daerah tersebut selama ini dikenal sebagai kantong-kantong kawasan kumuh dan miskin Jakarta.
“Dua hari berturut-turut, yaitu Rabu (22/04) dan Kamis (23/04), saya dibantu oleh teman2 penggerak PKK Kemendagri, melakukan bakti sosial dengan membagi sekitar 800 paket sembako dan nasi kotak langsung ke masyarakat,” ungkap Tri Tito Karnavian dalam keterangan tertulis yang disampaikan Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga di Jakarta, Jum’at (24/04).
Berbeda dengan pola pembagian sembako yang biasanya dilakukan oleh para tokoh dari gedung rumah mewahnya sendiri, Tri Tito Karnavian, yang juga Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) itu, mengambil pola yang berbeda.
Tanpa merasa risi, dilengkapi alat pencegah virus seperti masker, topi, sarung tangan, dengan ceria, Tri berjalan kaki menelusuri gang-gang sempit di kawasan pemukiman kumuh tersebut. Ia membagi-bagi langsung bungkusan berisi paket sembako dan nasi kotak ke setiap keluarga miskin di sana.
Menurut Tri, dengan cara mendatangi masyarakat langsung, penumpukan massa di saat pembagian paket sembako dapat dihindari. Meski demikian, ia tetap menjalankan aturan menjaga jarak atau physical distancing. Tri berkesempatan menyapa dan mengajak warga untuk turut mencegah virus corona dari diri sendiri, dengan cara paling sederhana yaitu ajakan rajin mencuci tangan dengan sabun.
“Saya merasa lega bisa melakukan kegiatan ini dan warga menerima kami dengan tangan terbuka dan gembira. Inilah kesempatan kita untuk menjaga silaturahmi dengan rakyat yang paling bawah agar terbangun rasa solidaritas dan kegotong-royongan sebagai bangsa. Semangat itu sangat kita butuhkan bersama untuk dipupuk, khususnya di saat serangan pandemi Çovid-19 seperti saat ini” pungkasnya.
Tri Tito Karnavian mengatakan ke awak jurnalis bahwa ia dan tim PKK nya akan terus ‘bergerillya’ turun menyambangi keluarga2 miskin di wilayah padat Jakarta lainnya untuk membagikan sembako ke warga miskin yang benar-benar membutuhkannya.
