Channel9.id-Jakarta. Ekonom senior Dr. Rizal Ramli sepakat dengan anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun yang mengkritik Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Ia menyebut Sri Mulyani telah gagal membuat prediksi akurat tentang indikator ekonomi yang penting.
Menurut Rizal, bukan kali ini saja Sri Mulyani meleset dalam melakukan perkiraan-perkiraan ekonomi. Namun anehnya, kata dia, meski sering tidak akurat, tapi Sri Mulyani tidak pernah mengaku bersalah dan merasa malu.
“Dari sejak tiga tahun yang lalu, perkiraan-perkiraan ekonomi Menkeu SMI sangat sering tidak akurat, meleset dan ngawur. Tapi ndak ada malunya,” kata Rizal, Selasa (19/05).
Sebelumnya, Misbakhun menilai Sri Mulyani telah gagal membuat prediksi akurat tentang indikator ekonomi yang penting. Penilaiannya didasari pada kondisi riil tentang angka pertumbuhan ekonomi dan pelebaran angka defisit.
Diketahui, dalam rapat dengan DPR pada 30 April 2020 Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal I di kisaran 4,5 sampai 4,7 persen. Namun ternyata pada 5 Mei 2020, BPS mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal I pada tingkat 2,97 persen. Lalu, Menkeu menyampaikan kepada Komisi XI bahwa angka defisit dalam Peraturan Presiden No. 54/2020 tentang Perubahan Postur Dan Rincian APBN TA 2020 dipatok pada angka 5,07 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Namun, saat jumpa pers secara virtual pada Senin sore kemarin, Sri Mulyani mengumumkan bahwa ada pelebaran defisit APBN menjadi 6,27 persen. Jadi defisitnya melonjak dari Rp 852,9 triliun menjadi sekitar Rp 1.028,5 triliun. Oleh karena itu, Misbakhun, menilai Sri Mulyani gagal membuat prediksi yang tepat. Ia khawatir, Presiden Joko Widodo akan menanggung dampak dari kesalahan Menkeu dalam merumuskan kebijakan.