Techno

Lewat Petisi Online, Pemerintah Didesak Untuk Tunda Buka Sekolah

Channel9.id-Jakarta. Hampir tiga bulan sekolah ditutup karena wabah Covid-19. Beberapa waktu lalu, pemerintah mewacanakan akan membuka sekolah tahun ajaran baru di Juli 2020. Padahal kasus positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah.

Ide merelakan anak ke sekolah selama pandemi membuat para orang tua begitu cemas dan khawatir.

Beberapa pihak kemudian berinisasi membuat petisi online untuk mendesak pemerintah menunda masuk sekolah.

Satu di antaranya yaitu petisi online di change.org yang dibuat oleh Watiek Ideo pada 27 Mei 2020. Ia menuntut pemerintah menunda tahun ajaran baru.

Melalui tulisan di petisinya, Watiek mempertanyakan banyak hal yang intinya: apakah seorang anak mampu mengikuti protokol kesehatan dengan benar.

“Bagaimana membuat anak-anak memakai masker sepanjang waktu sekolah? Bisakah anak-anak tidak mengucek mata atau memegang dan mulutnya selama di sekolah, menjaga jarak dengan teman-temannya?” tanyanya.

Watiek pun bertanya apakah orang tua rela mengizinkan anak-anak masuk sekolah. Padahal sebelumnya, di saat Lebaran, banyak yang melanggar protokol kesehatan.

Watiek menegaskan, menjalankan protokol kesehatan di sekolah perlu persiapan yang matang baik, dari segi fasilitas sekolah hingga edukasi ke orang tua, guru, dan para siswa.

Diketahui, di banyak sekolah, di tiap kelas rata-rata ada 30–40 siswa. Watiek mengaku tak yakin jika guru sudah siap melakukan dua tugas sekaligus: mengajar dan memastikan anak-anak menjalankan protokol kesehatan. Intinya, sekolah harus bisa memastikan siswa-siswi nya tetap menjaga jarak selama pelajaran.

“Untuk itu, saya mengajak semua untuk menandatangani petisi Tunda Masuk Sekolah Selama Pandemi demi melindungi anak-anak dan keluarga dari persebaran Covid19. Harapannya, pemerintah RI tetap menggunakan sistem belajar #dirumahaja secara online,” tulis Watiek.

Berdasarkan pantauan Channel9 hingga 16.30 WIB, 31 Mei 2020, petisi ini sudah ditandatangani oleh 93.493 orang.

Sebelum Watiek, Hana Handoko membuat petisi online serupa di change.org pada 24 Mei 2020. Hingga 31 Mei, petisi sudah ditandatangani 56.306 orang.

Tuntutannya sama dengan Watiek: mendesak pemerintah untuk menunda sekolah di tahun ajaran baru. Ia berkaca pada sejumlah negara yang membuka kembali sekolah di masa pandemi.

Di rilisnya, Sabtu (30/5), Hana melihat kasus di Prancis terdapat 70 siswa TK dan SD terpapar Covid-19, setelah kembali membuka sekolah pada 11 Mei lalu. Prancis pun lantas memberlakukan kembali lockdown pada 18 Mei.

Finlandia pun mengalami hal serupa. Terdapat 17 siswa dan empat orang guru yang terjangkit COVID-19, setelah sekolah kembali dibuka.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

26  +    =  31