Channel9.id-Jakarta. Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam kebijakan dan kehidupan perekonomian nasional dianggap sangat ideal untuk menekan praktik-praktik ekonomi yang cenderung mengarah kepada kegiatan ekonomi yang memakmurkan segelintir individu dan kelompok.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Megawati Institute, Arif Budimanta, saat acara diskusi virtual bertajuk Pancasila dalam Tindakan Ekonomi pada Kamis, 4 Juni 2020.
Sementara itu, Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta Mukhaer Pakkanna, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 atau New Normal seharusnya menjadi momentum Indonesia bergerak ke arah Ekonomi Pancasila.
“New Normal harusnya tidak teknis saja, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, tapi lebih ke paradigma baru. Justru semangat pancasila di bawah munculnya, semangat gotong-royong. Tapi ini kurang perhatian maka bisa ambyar. Jangan sampai ini lewat begitu saja. Ini harus dikapitalisasi oleh negara,” tegasnya.
Sebab, kata Mukhaer, ketidakadilan adalah akar semua sikap intoleran. Menurut dia, ketegangan yang muncul di Amerika Serikat saat ini pun diakibatkan oleh segregasi sosial yang diakibatkan oleh kebijakan pemerintah.
“Saya mengutip Profesor Mubyarto, ekonomi pancasila dasarnya adalah harus bermoral dan dasarnya kemanusiaan. Itu sila satu. Sila dua memberi pesan kebijakan harus bermoral dan punya etika kemanusiaa. Sila tiga dan empat itu cara. Tujuannya sila kelima, keadilan sosial. Jadi moralitas tidak sekadar berkaitan dengan Tuhan atau gaib. Moral harus dibumikan, digerakkan. Dalam Islam itu ada tauhid sosial, etika publik,” pungkas Mukhaer. (IG)