Channel9.id – Jakarta. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), M. Nasih menjelaskan alasan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – SBMPTN, tidak dilaksanakan secara virtual.
Menurut Nasir, masih ada bebepara daerah yang tak memiliki sarana prasarana memadai untuk melaksanakan UTBK secara virtual.
“Kalau ada pilihan tidak menyelenggarakan UTBK kita pilih opsi itu. Tapi kan tidak bisa. Makanya kita tetap laksanakan UTBK langsung dengan beberapa penyesuian supaya mencegah penyebaran Covid-19. Diakui memang ada plus-minusnya. Tapi kalau tes online, ada beberapa daerah yang, (mohon maaf) tidak memiliki laptop atau webcam,” kata Nasir saat berbincang di Studio Trijaya FM, Kamis (2/7).
Selain itu, LTMPT mengadakan dua gelombang untuk mengantisipasi peserta yang tak bisa hadir karena akses ke kota. Gelombang pertama diselenggarakan pada 5-14 Juli 2020. Sedangkan, gelombang kedua diselenggarakan pada 20-19 Juli 2020.
“Adanya gelombang satu dan gelombang dua untuk mengantisipasi. Jadi misalnya peserta UTBK (mohon maaf) daerahnya kebanjiran jadi engga ikut UTBK, jadi bisa reschedule. Dan tak perlu datang ke kota,” katanya.
Senada dengan Nasir, Peneliti Pendidikan LIPI Anggi Afriansyah menilai, Indonesia belum siap untuk melaksanakam UTBK-SBMPTN secara virtual.
Menurutnya, bila dilakukan secara virtual, pengawasan untuk peserta UTBK akan sulit dilakukan.
“Kalau virtual belum siap, evaluasinya belum siap,” tegasnya.
Selain itu, Anggi pun mengapresiasi langkah LTMPT karena sudah menyiapkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Terlebih, Tim LTMPT sudah memberikan sosialisasi kepada peserta semaksimal mungkin. Meski pertanyaan peserta masih dominan tentang teknis. Seperti, bagaimana ngeprint kartu peserta,” kata Anggi.
Diketahui UTBK akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama diselenggarakan pada 5-14 Juli 2020. Sedangkan, gelombang kedua diselenggarakan pada 20-19 Juli 2020. Pengumuman UTBK-SBMPTN 2020 akan dilakukan pada 20 Agustus 2020.
(HY)