Ekspor Maret 2025
Ekbis

Neraca Perdagangan Juni 2020 Surplus US$ 1,27 Miliar

Channel9.id-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja neraca perdagangan dalam negeri mengalami surplus US$1,27 miliar secara bulanan pada Juni 2020. Realisasi tersebut lebih rendah dari surplus US$2,09 miliar pada Mei 2020 namun lebih tinggi dari surplus US$200 juta pada Juni 2019.

Secara total, neraca perdagangan surplus US$5,5 miliar selama Januari-Juni 2020. Realisasi ini lebih baik dari defisit US$1,93 miliar pada Januari-Juni 2019. “Pertumbuhan ekspor selama Juni menggembirakan. Diharapkan geliat ekspor yang positif akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto, Rabu, 15 Juli 2020.

Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor mencapai US$12,03 miliar atau naik 15,09 persen dari Mei 2020. Sementara nilai impor hanya mencapai US$10,76 miliar atau naik 27,56 persen dari bulan sebelumnya.

Secara rinci, kinerja ekspor ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) mencapai US$580 juta atau naik 3,8 persen dari bulan sebelumnya. Sementara ekspor nonmigas sebesar US$11,45 miliar atau meningkat 15,73 persen. Peningkatan nilai ekspor migas terjadi karena harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik 42,9 persen menjadi US$36,6 per barel pada Juni 2020. Begitu juga harga beberapa komoditas ekspor nonmigas. “Ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti minyak sawit, karet, kernel, tapi batu bara turun tipis,” kata Suhariyanto.

Peningkatan ekspor nonmigas disumbang oleh ekspor industri pertanian 18,99 persen menjadi US$280 juta, industri pengolahan naik 15,96 persen menjadi US$9,6 miliar, dan industri pertambangan 13,69 persen menjadi US$1,51 miliar. “Ekspor pengolahan yang naik adalah minyak kelapa sawit, perlengkapan listrik, dan komputer,” ujarnya.

Secara total, kinerja ekspor non migas masih menopang sekitar 95,16 persen dari total ekspor Indonesia pada bulan lalu.

Dari sisi impor, impor migas sebesar US$680 juta miliar atau tumbuh 2,98 persen dari bulan sebelumnya. Sementara impor nonmigas senilai US$10,09 miliar atau meroket 29,64 persen. Peningkatan impor nonmigas berasal dari barang konsumsi mencapai 51,1 persen menjadi US$1,41 miliar. “Komoditasnya yang impor cukup tinggi adalah bawang putih dari China, daging beku dari Australia, obat-obatan dari Inggris, dan buah pir dari China,” ujar Suhariyanto.

Secara kumulatif, kinerja impor Januari-Juni 2020 sebesar US$70,91 miliar atau terkoreksi 14,28 persen dari US$82,72 miliar pada Januari-Juni 2019. Khusus impor nonmigas, turun 11,76 persen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

87  +    =  90