Nasional

Ngatawi al-Zastrouw Terbitkan Buku Muhasabah Kebangsaan

Channel9.id – Jakarta. Islam Nusantara Center menggelar launching dan bedah buku karya Ngatawi al-Zastrouw pada Sabtu (8/8).

Budayawan sekaligus sosiolog tersebut menulis buku berjudul ‘Muhasabah Kebangsaan Renungan atas Strategi Kultural Islam Nusantara dalam Beragama, Berkebudayaan, dan Berbangsa’.

Buku dengan tebal 336 halaman itu merupakan kumpulan esai yang ditulis sejak 2017. Esai-esai tersebut merupakan hasil pengamatan dan refleksi Zastrouw dalam melihat peristiwa-peristiwa yang muncul di masyarakat.

“Buku ini merupakan refleksi subjektif saya dalam melihat realitas dan kenyataan hidup. Ketika melihat penggalan-penggalan peristiwa sebagai konsumsi publik, saya menjadikannya sebagai bahan renungan dan kemudian ditulis,” kata Zastrouw dalam acara Launching dan Bedah Buku miliknya, Sabtu (8/8).

Zastrouw menjelaskan, muhasabah adalah bentuk intropeksi diri untuk melihat permasalahan sosial yang muncul di masyarakat.

Instropeksi diri dibutuhkan untuk ikut dalam pertarungan gagasan dan wacana di ruang publik. Dalam hal ini, Zastrouw melakukan counter gagasan untuk mengimbangi wacana-wacana yang berbahaya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa.

“Kita harus bertarung. Tulisan saya adalah konstelasi realitas itu ke dalam wacana publik di media sosial. Saya mencoba memahami makna dari hasil renungan hingga menjadi tulisan ini,” ujarnya.

Selain itu, Zastouw menyatakan, karya yang ditulisnya ditujukan untuk generasi milenial. Generasi milenial perlu membaca tulisan ini untuk menemukan kembali jati diri banga melalui sejarah Indonesia.

Karena itu, Zastrouw menuliskan esai-esainya dalam kalimat yang sederhana, supaya generasi milenial mudah mengerti makna yang terkandung dalam buku ini. Meski kalimat-kalimatnya sederhana, Zastrouw memastikan, esai-esai ini tidak menghilangkan makna dalam menelaah realitas sosial.

“Berdasarkan penelitian, anak sekarang ini memiliki wawasan luas tapi tak mendalam. Mereka tak memiliki ketahanan kuat untuk baca artikel panjang dan mendalam seperti membaca jurnal ilmiah. Mereka lebih suka membaca tulisan pendek dan efektif. Artikel pendek mudah dibaca mereka,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Lubis memberikan apresiasi kepada Zastrouw karena menerbitkan buku ini.

Menurut Amany, buku ini sangat tepat untuk generasi milenial. Lantaran, generasi milenial sedang dalam proses mencari dan menanamkan jati diri bangsa.

“Dengan bangga saya mengucapkannya buku ini sangat penting, karena buku ini merupakan kumpulan hikmah-hikmah, mutiara pemikiran yang akan terus lestari. Terlebih, untuk generasi muda yang saat ini masih mencari jati diri dalam hal kebangsaan di tengah masalah bangsa,” kata Amany.

Amany melanjutkan, buku ini memiliki isi yang mampu memberikan wawasan luas bagi pembacanya. Lantaran, pembahasan buku ini tak hanya seputar peristiwa nasional, tapi international.

Selain itu, buku ini sangat tepat untuk menjadi bahan refleksi dalam menghadapi persoalan bangsa. Sejumlah sub tema dalam buku ini, menegaskan kembali bahwa apapun persoalan yang dihadapi, harus kembali kepada jati diri bangsa.

“Tema penting seperti Pancasila, kebhinnekaan, penegasan kembali empat pilar. Maka kalau mengerti tentang buku ini adalah untuk menemukan kembali jati diri bangsa yakni Pancasila,” pungkasnya.

Selain Amany, hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Islam Nusantara UNUSIA Ahmad Suaedy dan Dosen Filsafat FIB UI Tommy F Awuy. Keduanya memberikan tanggapan dan kritik atas buku karya Zastrouw tersebut.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  1  =