Channel9.id-Jakarta. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan subtitusi impor. Menurutnya, barang impor dapat diganti dengan hasil riset dalam negeri.
Bambang mencontohkan pengembangan garam untuk industri dan obat. Serta, pemanfaatan sawit untuk bahan bakar nabati, dan pengunaan Alat Utama Sistem Senjata Tentara (Alutsista) Nasional yang merupakan hasil inovasi dalam negeri.
“Tentunya ini sangat membantu ekonomi Indonesia menggerakan produksi dalam negeri, pelaku ekonomi dalam negeri kalau kita bisa membuatnya di dalam negeri,” ujar Bambang dalam konferensi daring, Kamis 13 Agustus 2020.
Menurut Bambang, langkah ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus ekonomi nasional. Di sinilah peran program Prioritas Riset Nasional (PRN) dapat mendongkrak aktivitas ekonomi mulai dari tingkat terkecil, yakni UMKM.
“UMKM ketika melakukan bisnisnya juga bisa meningkatkan produktivitas dengan teknologi. Jadi apapun teknologi dalam PRN yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM termasuk pengalengan makanan tradisional ini akan bisa membantu menggerakan ekonomi di tingkat dasar,” pungkas Bambang.
Maka, kata Bambang, PRN dapat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Terlebih, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 tumbuh negatif 5,32 persen secara year on year (yoy).
Guna memberi gairah terhadap pertumbuhan ekonomi itu, Bambang menyebut Indonesia harus mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Bambang meyakini PRN bisa mengurangi ketergantungan impor dalam waktu singkat.
“Kemudian juga PRN yang terkait dengan upaya pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), khususnya memberikan market acces kepada UMKM sekaligus sentuhan teknologi,” tandasnya.
IG