Channel9.id – Bandung. Kontestasi Pemilihan Ketua Alumni Universitas Padjajaran (Unpad) diwarnai dengan aksi pengunduran diri dua calon ketua, yakni Ary Zulfikar dan Ferry Kurnia. Keduanya menyatakan mundur dari pencalonan ketua IKA Unpad setelah melihat Panitia Mubes (Musyawarah Besar) Alumni mengebiri hak-hak alumni dalam proses pemilihan Ketua IKA. Dengan mengubah model pemilihan dari yang sebelumnya mengakomodir suara setiap alumni, one man one vote dengan sistem perwakilan melalui Komfak dan Komda.
Menurut Arie Budiman, Ketua Tim Pemenangan Azoo, Panitia Musyawarah Besar IKA Unpad memberikan contoh yang tidak baik dalam demokrasi. “ Panitia malah mencabut hak seluruh alumni untuk memilih. Pemilihan dilakukan hanya oleh segelintir orang yang berlabel komfak dan komda yang tidak dapat dijadikan representasi alumni,” jelasnya dalam siaran pers, Minggu/13/9/2020.Di saat para alumni sudah tergerak membangun kecintaan dengan almamaternya, dengan mudahnya hak tersebut dicabut oleh panitia.
baca juga : debat-kandidat-ary-zulfikar-ingin-sinergikan-alumni-untuk-kemajuan-unpad
Arie menambahkan keikutsertaan Azoo dalam Pemilu Raya didasarkan pada Surat Keputusan Panitia Mubes pada tanggal 20 Februari 2020 (SK No. 006/MUBES/IKA-UNPAD/II/2020) secara jelas dikatakan berdasarkan Pasal 2, bahwa sistem pemilihan menggunakan one man one vote dan tidak dapat diwakilan. “Sehingga menjadi aneh, sekarang panitia menggunakan sistem perwakilan saat kontestasi sudah diujung pemilihan,” jelasnya.
Pihaknya merasa sangat kecewa dengan putusan tersebut, karena telah terjadi praktek pembajakan dan pengerdilan demokrasi dengan menyingkirkan hak seluruh alumni Universitas Padjadjaran. “Ini bukan soal menang kalah, yang kami inginkan adalah sebuah pemilihan yang sopan, jujur, transparan, demokratis,” tambahnya.
Karena itu Azoo tetap memegang teguh pada prinsip one man one vote, melibatkan partisipasi seluruh alumni, bukan hanya perwakilan segelintir alumni yang berlabel komda dan komfak.Dengan berubahnya sistem pemilihan , maka tidak ada pilihan bagi Azoo untuk meneruskan kontestasi. “Kang Azoo menyatakan mengundurkan diri,” tegas Arie. Pihaknya tidak lagi ikut dalam proses Pemilu yang diselenggarakan oleh Panitia Mubes yang hanya melibatkan komfak dan Komda dalam proses pemungutan suara.
Pelaksanaan Mubes sekaligus pemilihan Ketua IKA Unpad berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 11 s/d 13 September 2o2o. Proses penentuan pemilihan ketua memang menjadi topik bahasan yang paling seru. Terjadi pro dan kontra yang cukup tajam dalam Mubes. Ada peserta Mubes yang menghendaki e-voting ada yang mendukung perwakilan. Sekitar 11 Komda/Komfa dukung e-voting dan 26 Komda/Komfa mendukung sistem perwakilan. Sampai akhirnya Mubes memutuskan untuk memilih sistem perwakilan. Keputusan tersebut mendapat berbagai respon, diantara komda/komfak bahkan ada yang melakukan aksi walk out keluar dari ruang Mubes.