Channel9.id-Jakarta. Sebuah survei menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengganggu kesehatan jiwa anak-anak.
Survei ini berbentuk pilihan ganda dan dilakukan secara online pada 15 Juni 2020 hingga 26 Juli 2020 untuk menganalisis dampak pandemi pada anak-anak. Kemudian didapati 6.772 (981 anak berusia 7-17 tahun, dan juga orang tua yang memiliki anak 17 tahun atau kurang) yang bersedia menjadi responden.
Hasilnya, ungkap National Center for Child Health and Development, sebanyak 72% anak dari murid sekolah dasar dan menengah merasa virus ini membuat mereka merasa buruk atau mengganggu konsentrasi mereka. Bahkan, 9% di antara responden sengaja melukai diri sendiri atau menggunakan kekerasan pada anggota keluarga/hewan peliharaan.
Baca juga : Manfaat Merawat Kulit dengan Oatmeal
Sementara itu, data dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK-Indonesia) pun menemukan hasul yang nyaris serupa. Sebanyak 14.619 individu yang ditangani IPK-Indonesia (baik dewasa dan anak-anak) mengaku mengalami dampak panemi.
“Empat masalah yang paling banyak pada anak ditemui adalah kesulitan belajar, kecemasan, stress, dan gangguan mood antara lain depresi. Hal ini selaras dengan temuan hasil kuesioner swaperiksa masyarakat yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) bahwa 57,6% yang melakukan swaperiksa teridentifikasi memiliki gejala depresi,” jelas keterangan tersebut.
Dilansir dari The American Institute of Stress, berikut ini tanda ketika anak-anak mengalami stres dan harus diwaspadai.
1. Sulit berkonsentrasi dan sulit rileks
2. Lebih temperamental, baik dalam amarah atau tangisan, serta agresif
3. Takut dan depresi
4. Kebutuhan dekat dengan orang tua lebih tinggi
5. Pola makan berubah
6. Kerap menolak mengerjakan tugas sekolah
(LH)