Channel9.id-Jakarta. Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen Dudung Abdurachman menduga kelompok Anarko Sindikalisme berada balik rusuhnya demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja.
“Dari yang pelajari ada dari Anarko. Mereka tidak memahami yang sebenarnya demo itu. Bahkan datang dari beberapa wilayah, ada yang dari Subang, Banten, Tanggerang, dan sebagainya, termasuk di wilayah Jakarta,” kata Dudung di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Jumat (09/10).
Baca juga: Sebut Demo Ditunggangi, Yusri Yunus: Itu Anarko, Perusuh
Dudung menyebut, para pengunjuk rasa yang ditangkap mayoritas termasuk dalam kategori tidak terpelajar. Bahkan, ia menyebut perusuh itu sebagai preman.
“Kalau mahasiswa dengan buruh setelah kita berikan brosur tentang UU omnibus law mereka memahami beberapa butir-butir yang dibahas di DPR,” tuturnya.
Dudung meyakini jika yang melakukan pelemparan terhadap aparat TNI dan Polri bukanlah mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa dan buruh sangat paham apa tuntutan yang hendak mereka bawakan dan mereka tidak ingin membuat kericuhan.
“Saya punya keyakinan ya bahwa mahasiswa dengan buruh punya misi aksi damai dan rata-rata terpelajar, paham dengan aksi yang ingin mereka sampaikan. Saya lihat yang melakukan pelemparan itu bukan mahasiwa karena kan mahasiswa itu biasanya pakai jaket almanater,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa dari buruh hingga mahasiswa dilakukan buntut disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang dianggap merugikan masyarakat kecil.
Puncaknya, aksi tersebut terjadi pada Kamis (8/10). Hingga malam hari, massa semakin anarkis dengan melakukan perusakan hingga pembakaran sarana dan prasarana umum.