Channel9.id-Surabaya. Ikon atau simbol Kota Surabaya, Jawa Timur lainnya yang tak kalah beken dari patung Suro dan Boyo adalah Jembatan Suroboyo.
Jembatan tersebut dahulu rutin menampilkan atraksi air mancur menari yang biasanya digelar tiap Sabtu. Jembatan yang terletak di Jalan Raya Pantai Lama, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya ini sebenarnya mampu menjadi paket wisata yang lengkap.
Lokasinya dekat dengan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Taman Bulak, dan Sentra Ikan Bulak (SIB). Jembatan ini diresmikan pada 9 Juli 2016 dengan didesain berbentuk setengah melingkar.
Pengunjung yang datang ke Jembatan Suroboyo dapat menikmati sensasi matahari terbenam yang indah. Bahkan banyak dari warga sekitar yang datang hanya untuk menyaksikan sunset di sana.
Jembatan tersebut memiliki panjang 18 meter, tinggi 12 meter, dan ditahan dengan 150 tiang pancang. Jembatan itu selalu ramai didatangi pengunjung dari dalam dan luar Kota Surabaya, apalagi saat musim liburan tiba. Di setiap sisi Jembatan Suroboyo juga dapat pengunjung manfaatkan untuk berfoto, didukung dengan kondisi alamnya.
Sebelumnya, Kota Surabaya, Jawa Timur kental dengan aneka tempat yang menyimpan segudang rahasia. Berbagai lokasi yang penuh dengan sejarah itu pun kini banyak difungsikan sebagai tempat wisata yang menarik.
Tidak terkecuali tamannya, taman yang ada di kota ini pun turut serta selaku saksi bisu perjuangan pemuda Surabaya kala itu. Salah satunya adalah Taman Sejarah.
Berlokasi di Jalan Taman Jayengrono No.2-4, Krembangan, Taman Sejarah sempat mengalami beberapa kali pergantian nama. Awalnya, taman ini biasa disebut Willemsplein, yang diambil dari nama Willem seorang Raja Belanda yang berkuasa ketika bentrokan itu terjadi.
Taman yang berada di sebelah Jembatan Merah ini dulunya merupakan tempat berlangsungnya pertempuran antara Arek-Arek Suroboyo dengan pasukan Inggris. Sampai-sampai Jenderal Inggris yang bernama A.W.S Mallaby meninggal dunia saat itu.
Willemsplein berganti nama menjadi Taman Jayengrono. Kata Jayengrono itu sendiri diambil dari nama Adipati Jayengrono, taman tersebut diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Desember 2012.