Channel9.id-Jakarta. Loujain al-Hathloul, salah satu aktivis perempuan di Arab Saudi, telah bebas setelah dipenjara selama dua tahun delapan bulan. Penangkapan Loujain dan sejumlah aktivis perempuan lain pada 2018 dengan alasan hendak mengubah sistem politik Saudi dan membahayakan persatuan bangsa.
Loujain bercerita kepada keluarganya kalau dia disiksa dan dilecehkan saat di penjara, dimana pemerintahan Arab menepis soal ini. Penangkapan Hathloul saat itu dikecam oleh PBB dan kelompok HAM di seluruh dunia.
Baca juga : Ilmuwan India Sudah Peringatkan Terkait Bencana di Uttarakhand
Menurut keluarga Loujain, Desember lalu, Loujain dipidana penjara selama lima tahun 10 bulan oleh pengadilan Arab Saudi, namun mendapatkan penangguhan dua tahun 10 bulan.
Namun, keluarga Loujain mengatakan bahwa Loujain belum sepenuhnya “bebas”.
“Kami senang karena dia sudah bebas, tapi perjuangan untuk keadilan belum berakhir. Kami harus bekerja lebih keras lagi untuk menjamin keadilan bagi Loujain, tentunya kami sangat senang dengan berita ini.” kata saudara laki-laki Loujain, Walid al-Hathloul.
“Walaupun sudah bebas dari penjara tapi melarang penyelidikan independen, masih dilarang untuk bepergian, dan juga dakwaannya masih belum dicabut, bukanlah kebebasan,” tambahnya.
Walaupun sudah bebas, Loujain masih dalam masa percobaan, dimana dia akan langsung ditangkap jika melakukan aktivitas ilegal, ujar keluarganya. Loujain juga dilarang untuk bepergian selama lima tahun.
Loujain dapat bebas seminggu lebih awal setelah pihak Amerika mengatakan kepada Saudi untuk membebaskan tahanan politik, termasuk para aktivis perempuan. Presiden Joe Biden berjanji akan memberi tekanan ke Arab Saudi agar memperbaiki catatan HAMnya.
(RAG)